Ini saran Wali kota Depok untuk investor properti
Saat ini kawasan Margonda sudah dipenuhi oleh bangunan sehingga investor properti melirik wilayah seperti Sawangan.
Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad meminta para pengusaha yang ingin investasi di Depok untuk berkoordinasi dengan Dinas Tata Ruang. Hal ini karena ketersediaan lahan untuk pembangunan fisik harus diseimbangkan dengan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH). Saat ini Depok baru memiliki 10 persen RTH publik.
"Masih kurang 10 persen lagi saat ini. Jadi kami meminta pada pengembang untuk bisa menyediakan juga RTH publik," kata Idris saat acara peletakan batu pertama Vila Rizki Ilhami 2 di Sawangan, Depok, Senin (25/7).
Untuk menyeimbangkan pembangunan, pihaknya juga sudah menentukan lokasi-lokasi yang boleh dibangun dan tidak. Sehingga investor yang ingin membangun diminta bertanya dulu pada Dinas Tata Ruang mana saja wilayah yang boleh dibangun secara fisik.
"Jadi pengusaha yang ingin membangun silakan terlebih dahulu ke dinas tata ruang untuk menanyakan apakah diwilayah itu boleh dibangun atau tidak," ungkapnya.
Saat ini kawasan Margonda sudah dipenuhi oleh bangunan sehingga investor bidang properti melirik wilayah lain seperti Sawangan. Selain Sawangan wilayah yang juga menjadi incaran adalah Bojong Sari dan Tapos. Karena di tiga wilayah itu ketersediaan lahan untuk pembangunan kawasan hunian masih mencukupi. "Lokasi itu menjadi favorit karena ketersediaan lahan. Kedua untuk menyeimbangkan pembangunan tol nantinya," tandasnya.
Salah satu investor properti yang masuk di Sawangan adalah PT Rizki Mustika Abadi yang menanamkan modalnya hingga Rp 500 miliar. Pengembang ini membuat konsep hunian Islami yang sesuai dengan tageline Depok yaitu kota religius. konsep ini sangat cocok diterapkan di Depok karena sejalan dengan masyarakatnya yang religius.
"Warganya religius jadi sejalan dengan konsep yang kami kembangkan. Insya allah akan selesai seluruh pembangunan dalam waktu dua tahun," kata Komisioner PT Rizki Mustika Abadi, Hariadi Anwar.
Pihaknya menyediakan 720 unit dengan harga mulai dari Rp 550 juta hingga Rp 1,3 Miliar. Namun saat ini baru terbangun cluster I dan II. "Peminatnya sudah 70 persen yang terjual. Insya allah akan selesai seluruh pembangunan dalam waktu dua tahun," pungkasnya.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Apa yang dijual di Mal Rongsok Depok? Saat ini, di mal rongsok tersedia berbagai barang mulai dari elektronik, perabot rumah tangga, alat musik, mainan, alat perkakas dan perlengkapan kendaraan.
-
Apa saja ragam destinasi wisata yang ditawarkan di Depok? Dari keindahan alam hingga keunikan yang khas, Depok menawarkan pengalaman seru bagi setiap wisatawan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Siapa pemilik rumah bersejarah di Desa Purwosari? Rumah itu menyimpan banyak cerita pada masa pendudukan Belanda. Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Tak banyak yang tahu, rumah itu memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Dulunya, rumah itu pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal. Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
Baca juga:
Pembangunan hunian di Tangerang sudah sangat mendesak
APL bangun hunian murah seperti San Antonio di Cimanggis
Paska MEA, hunian menengah ke atas jadi incaran investor
SMF target salurkan dana total Rp 26 T hingga akhir tahun
Genjot pembangunan properti, Darmin desak pemda pangkas tarif BPHTB