Ini Sosok Dokter ARL Mahasiswi PPDS Undip Diduga Bunuh Diri karena Dibully Senior
Saat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Dokter ARL (30) mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip ditemukan meninggal bunuh diri di kamar indekos Lempongsari, Semarang. Sebelum ditemukan tak bernyawa, pihak kampus menyebut Dokter ARL memang pernah cidera tulang belakang di awal-awal kuliah sebagai mahasiswi dokter spesialis.
"Beliau pernah alami cidera ketika dalam pelaksanakaan PPDS itu di ruang operasi, ketika beliau melakukan suatu aktivitas yang mengakibatkan trauma di tulang belakang, cidera tulang belakang, bahasa awamnya saraf kejepit," kata Plt Direktur RSUD Kardinah, dr Lenny Herlina, Kamis (15/8).
- Didampingi Pengacara, Pelaku Penganiayaan Dokter Koas di Palembang Diperiksa Polda Sumsel
- Investigasi Kematian Dokter PPDS Undip, Korban Dipalak Senior Rp20-40 Juta per Bulan
- Menkes Sebut Hasil Investigasi Penyebab Kematian Dokter Muda Undip Diumumkan Pekan Ini
- Mahasiswi Kedokteran Undip Diduga Bunuh Diri karena Dibully Senior, Pakar Kesehatan Minta Pelaku Dihukum
Akibat cidera itu, Dokter Aulia sempat menjalani operasi dua kali untuk menyembuhkan cideranya itu.
"Jadi untuk cideranya sudah dilakukan tindakan," ungkapnya.
Almarhumah mulai menjalani program spesialis sejak dua tahun lalu. Program speasialis ini dijalani setelah mendapat beasiswa dari Pemerintah Kota Tegal.
"Beliau mendapatkan sekolah spesialis dari Pemkot Tegal dan beliau mengambil anastesi, sudah dijalankan kurang lebih dua tahun dari empat tahun yang harus dijalani," katanya.
Sosok dokter Aulia Risma Lestari dikenal sebagai dokter yang baik, santun, rajin dan etos kerjanya luar biasa. Pihaknya menyatakan turut berbelasungkawa atas peristiwa itu.
"Kami dapat surat dari Kemenkes, tapi maaf karena internal, tidak bisa kami buka," tutupnya.