Ini yang Terjadi ketika Murid SD di Papua Dites Presiden dan Jurinya Seorang Profesor
Presiden Jokowi memberikan pertanyaan matematika kepada anak-anak di Papua
Presiden Jokowi memberikan kuis matematika kepada murid-murid SD berhadiah sepeda.
Ketika Murid SD di Papua Dites Presiden dan Jurinya Seorang Profesor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan anak-anak sekolah dasar (SD) Papua di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (7/7). Dalam kesempatan itu, Jokowi memberikan kuis matematika berhadiah sepeda.
"Saya ingin tes kemampuan anak-anak untuk berhitung. Nanti yang jadi jurinya biar Profesor Yohanes. Ini saya lihat anak-anak pintar-pintar banget," kata Jokowi.
merdeka.com
"Ya langsung, yang bisa jawab saya beri sepeda. Tapi saya enggak bawa sepeda, nanti saya kirim mungkin besok atau Senin bisa sampai ke sini karena Pak Presiden enggak bawa sepeda, baru ingat tadi malam. Hadiahnya sepeda tapi nanti dikirim sampai ke Membra (Memberamo Raya), sampai ke Biak, sampai ke Sorong, kirim langsung saja," imbuhnya.
Para pelajar yang hadir pun tampak sangat antusias menjawab pertanyaan yang dilontarkan Jokowi. Dia kemudian memberikan sejumlah pertanyaan hitung-hitungan, mulai dari penambahan, pengurangan, perkalian hingga pembagian. "1.800 ditambah 2.100?" tanya Jokowi. "3.900," jawabnya. "Wah ini cepat banget, boleh lah sepeda satu. Betul, Prof, ya?" ucap Jokowi. "Penambahan lagi, 12.389 ditambah 33.238?" tanya Jokowi lagi. "45.627," jawab seorang anak.
"Kamu enggak ikut. Kok ikut lagi. Menang terus nanti, sudah dapat sepeda. Pintar banget ini. Entar diulang lagi. Siapa namanya?" Kata Jokowi. "Jose," jawab sang anak. "Jose enggak ikut dulu, entar, cepat banget lagi, nanti saya tanya khusus, sudah dapat sepeda," ungkap Jokowi diiringi gelak tawa semua yang hadir.
Menurut Profesor Yohanes Surya, anak-anak tersebut sebelumnya tidak bisa berhitung. Namun, setelah mengikuti program belajar berhitung dengan metode Gasing (gampang, asyik, menyenangkan) yang digagasnya, anak-anak tersebut jadi bisa berhitung cepat.
"Jadi anak-anak ini sebenarnya dilatih dua minggu dari enggak bisa hitung, dua minggu itu sudah bisa hitung," ungkap Yohanes. Di akhir pertemuan, seorang anak bernama Carmelita bertanya apakah Jokowi sewaktu kecil suka belajar matematika. Dia pun menjawab bahwa ia sangat menyukai matematika. "Suka banget, tanya matematika apa saja bisa, tapi sekarang sudah tua, lupa. Dulu seingat saya matematika Pak Presiden dapat angka 9. Dulu Pak Presiden SD juga juara, SMP enggak, SMA juara lagi. Juara sekolah, loh, bukan juara kelas," tandas Jokowi.