Inspiratif, Mahasiswa UI Dapat Dana USD 12.500 dari Internasional untuk Atasi Krisis Air di Depok
Mahasiswa Geofisika Universitas Indonesia (UI) mendapat dana internasional untuk atasi krisis air bersih di Depok.
Tim mendapat pendanaan dari SEG Foundation melalui program Geoscientist Without Border (GWB).
Inspiratif, Mahasiswa UI Dapat Dana USD 12.500 dari Internasional untuk Atasi Krisis Air di Depok
Mahasiswa Geofisika Universitas Indonesia (UI) mendapat dana internasional USD 12.500 atau Rp195 juta. Dana tersebut didapat mahasiwa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI untuk mengatasi krisis air bersih di Cipayung, Depok.
- Sosok Oktaviana Putri, Satu-satunya Mahasiswa Indonesia yang Diterima Magang di Perusahaan Bergengsi Jepang
- Kisah Inspiratif Mahasiswa Jember Sulap Air Selokan Jadi Air Bersih Layak Minum, Bikin Warga Bahagia
- Mahasiswa & Akademisi Berbagai Kampus Kumpul di Banyuwangi Perkuat Jejaring Geopark
- Mahasiswa UI Ditemukan Tewas di Kamar Kos
Mereka adalah M. Rizki Setiawan, Annesa Hanabila, Stella Eulia Andoko dan Michael Partogi. Mereka tergabung dalam Society of Exploration Geophysicists Universitas Indonesia Student Chapter (SEG UI SC).
Tim mendapat pendanaan dari SEG Foundation melalui program Geoscientist Without Border (GWB). Proyek sosial bertajuk ‘Aquinas’ tersebut berupaya mengidentifikasi dan mengatasi kontaminasi air tanah untuk meningkatkan kualitas hidup dan meminimalkan risiko kesehatan warga Cipayung.
Hasil akhir dari proyek Aquinas nantinya akan dipresentasikan secara langsung oleh Stella dan tim pada tahun 2025 mendatang dalam acara SEG Annual Meeting 2025 di Houston, Texas, Amerika Serikat.
Stella Eulia Andoko mengatakan, alasan Cipayung yang akan dijadikan lokasi projek karena wilayah itu merupakan daerah padat penduduk yang warganya masih bergantung pada air tanah sebagai sumber mata air utama.
Selain itu, permukiman penduduk juga berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Hal ini meningkatkan risiko pencemaran air tanah yang mengancam kesehatan masyarakat.
“Oleh karena itu, mulai dari pertengahan 2024 hingga akhir 2025, kami akan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data untuk menemukan solusi jangka panjang dan menyelesaikan masalah tersebut,”
katanya, Senin (18/3).
merdeka.com
Setelah itu, proyek akan dilanjutkan dengan pemrosesan dan interpretasi data yang akan dijadikan patokan untuk saran pembangunan sumur air bersih bagi warga Cipayung. Tim UI juga akan memasang water filter untuk mengoptimalkan kualitas akses air bersih di sana.
Guna memastikan keberhasilan proyek, tim riset menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah setempat.
Para anggota SEG UI SC juga akan dikerahkan untuk merespons isu pencemaran air bawah tanah di daerah sekitar TPA Cipayung yang disebabkan oleh penumpukan sampah.
Sementara itu, sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ketersediaan air bersih, proyek Aquinas menyelenggarakan Charity Event yang akan dilaksanakan di sekolah-sekolah dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.
Selanjutnya, Tujuan 6 (Air Bersih dan Sanitasi) dengan memastikan keterjangkauan akses air bersih bagi seluruh warga Cipayung dan membantu menjaga kualitas sanitasi masyarakat setempat. Tujuan 17 (Kemitraan untuk Memenuhi Tujuan Bersama) dilakukan dengan berkolaborasi bersama pihak eksternal kampus untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cipayung, Depok. Mahasiswa MIPA UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Persoalan Krisis Air Bersih di Cipayung Depok.