Ironis, bule menguasai pulau usir warga lokal sampai polisi
Pengelola juga bahkan pernah mengusir pejabat dan Wakapolda Sumatera Barat.
Sebuah video yang diunggah pemilik channel Watchdoc Documentary Maker ke Youtube menghebohkan netizen (pengguna internet). Di dalam video berjudul 'Ondeh Mandeh' tersebut, terlihat warga negara asing yang mengusir wisatawan lokal saat mengambil gambar Pulau Cubadak, Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang fasih, warga negara asing wanita itu mengatakan, ia merasa tidak perlu jika pulau yang dihuninya dipromosikan. Wisatawan lokal beserta pemandu tur yang tidak ingin berselisih kemudian memilih untuk meninggalkan pulau.
Menurut pengakuan penduduk setempat, warga negara asing tersebut dikenal tidak ramah dengan masyarakat lokal. Hal ini berbeda dengan pengelola sebelumnya.
Tidak hanya penduduk dan wisatawan lokal, pengelola Pulau Cubadak tersebut juga pernah mengusir pejabat tinggi Sumatera Barat saat berkunjung ke berpantai bersih tersebut. Bahkan pejabat kepolisian setingkat Wakapolda pun berani diusir.
Berikut aksi arogan warga negara asing pengelola Pulau Cubadak.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang membuat pemandangan alam di Indonesia menjadi daya tarik bagi wisatawan asing? Bahkan aneka ragam pemandangan alam memang menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.
-
Kenapa Pulau Samosir menarik wisatawan asing? Dengan kekayaan budaya dan koleksi sejarah yang beragam, tak heran jika banyak wisatawan asing yang jauh-jauh datang ke tempat ini. Tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
Harus meminta izin untuk bisa mengambil foto
Aksi arogan warga negara asing yang berada di Pulau Cubadak sudah terasa sejak wisatawan lokal menginjakkan kaki di dermaga. Salah seorang bule yang sedang melempar sauh di dermaga lokal mengharuskan wisatawan lokal meminta izin jika ingin mengambil foto.
"Hei Pak, jangan foto-foto begitu. Minta izin dulu," seperti terekam dalam menit ke 11.
Rekaman tersebut terekam dalam kamera Watchdoc Documentary Maker. Dalam video berdurasi 21 menit 37 detik tersebut juga terlihat bagaimana warga lokal yang menjadi pemandu tur harus meminta izin ke pengelola pulau saat menyandarkan kapal.
Melarang dan mengusir wisatawan lokal yang mengambil foto
Salah satu warga negara asing yang diketahui sebagai pengelola Pulau Cubadak melarang wisatawan lokal yang mengambil foto. Wisatawan tersebut kemudian menuruti kemauan bule wanita tersebut.
"Untuk promosi yang saya tidak minta, dan saya tidak setuju, tidak. Jangan. Pergi sekarang," ujar sang Bule kepada warga setempat yang juga pemandu tur, Darpius sambil berlalu.
"Ngambil gambar dilarang, ngambil gambar pondok, tapi dilarang. Tapi kan ini di indonesia, kenapa dilarang," keluh sang fotograper.
Pengelola sebelumnya lebih ramah
Salah seorang warga yang juga pemandu tur, Darpius mengatakan, pengelola Pulau Cubadak sekarang terkenal tidak seramah pengelola sekarang. Pengelola terbaru diketahui sebagai warga negara Itali.
"Pemilik lama lebih ramah. Silakan diekspos saja, yang sekarang memang kurang ramah," ujarnya dalam video tersebut.
"Kalau dulu, dengan mister Nani, tidak. Dengan pengelola baru ini dia agak sedikit kurang familiar dan dia merasa ini milik dia sekarang."
Jika pemerintah tidak bersikap, warga bisa anarkis
Salah seorang warga Mendeh, Kabupaten Pesisir Selatan yang juga bertugas sebagai pemandu tur menyayangkan aksi arogan warga negara asing tersebut. Menurutnya, jika hal ini terus berlanjut, dirinya takutkan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pemerintah harus mengambil sikap. Kalau tidak masyarakat bisa mengambil sikap anarkis," ujar Darpius.
Wakapolda dan pejabat tinggi Sumatera Barat bahkan pernah diusir
Seperti dikutip merdeka.com, Selasa (21/10), selain melarang wisatawan lokal untuk mengambil gambar kawasan Pulau Cubadak, warga asing yang mengelola pulau yang berada di Sumatera Barat itu juga pernah mengusir petinggi Polri dan pejabat pemerintah.
"Dia melakukan ini tidak hanya kepada saya, Wakapolda pernah diusir, kemudian juga beberapa pejabat tinggi juga pernah diusir," ujar Darpius seperti diungkapkannya dalam menit ke-16.