Isak tangis iringi pemakaman sekeluarga yang dibunuh di Medan
Isak tangis iringi pemakaman sekeluarga yang dibunuh di Medan. Kerabat dan tetangga korban silih berganti datang melayat korban. Isak tangis pelayat pecah saat mengiringi pemakaman korban. Dua siswa SMP yang merupakan teman sekolah Naya, tampak menangis tersedu menjelang pemakaman. Keduanya bahkan sempat pingsan.
Seluruh jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Pasas I Gang Tengah, Mabar, Medan, Sumut, Minggu (9/4), telah dimakamkan, Senin (10/4). Sementara balita yang selamat dari pembantaian itu masih dalam perawatan intensif dan pengamanan di RS Bhayangkara Medan.
Jenazah Riyanto (40) dan istrinya Sri Ariyani (40), mertuanya Sumarni (60), putrinya Naya (13) dan putranya Gilang (8) dimakamkan di perkuburan muslim Jalan Kawat VII Gang Wakaf. Pemakaman dilakukan setelah jenazah disalatkan di rumah ayah Riyanto, Jalan Kayu Putih, Medan.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Dimana pertempuran Medan Area terjadi? Salah satu konfliknya terjadi di sebuah hotel yang berada di Jalan Bali, Kota Medan, Sumatra Utara pada tanggal 13 Oktober 1945.
-
Bagaimana cara Colorful Medan Carnival mengangkat keberagaman Medan? Keberagaman yang ada tidak hanya menunjukkan Medan kaya akan keberagaman etnis dan budaya, tapi juga dapat dijadikan potensi menggerakkan ekonomi.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
Kerabat dan tetangga korban silih berganti datang melayat korban. Isak tangis pelayat pecah saat mengiringi pemakaman korban. Dua siswa SMP yang merupakan teman sekolah Naya, tampak menangis tersedu menjelang pemakaman. Keduanya bahkan sempat pingsan.
"Dia orangnya pendiam dan baik, jadi kami kehilangan kehilangan sekali," kata salah seorang temannya yang lain.
Tetangga juga terisak dan tidak menyangka peristiwa sadis itu terjadi pada keluarga korban. "Kami tidak menyangka mereka meninggal dengan cara seperti ini," kata Marni, tetangga korban.
Seperti diberitakan, Riyanto, Sri Ariyani, Sumarni, Naya dan Gilang ditemukan tewas di rumah mereka di Pasar I Mabar, Minggu (9/4) pagi. Sementara seorang balita putri pasangan Riyanto dan Sri Ariyani, Kinara (4), masih kritis dan masih dirawat di RS Bhayangkara Medan.
Pembunuhan ini masih diselidiki polisi. Tiga tim dibentuk untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya.
Baca juga:
8 Saksi diperiksa, 3 tim buru pembantai 1 keluarga di Medan
Kapolda Sumut: Pembantaian sekeluarga di Medan pembunuhan berencana
5 Orang sekeluarga dibantai di Mabar Medan, balita selamat