Istri Wartawan Diduga jadi Korban Investasi Bodong Berkedok Katering, Begini Modusnya
Dua ibu rumah tangga di Condet menjadi korban penipuan investasi bodong dengan modus bisnis katering.
Korban melapor ke Polres Jakarta Timur, Jumat (29/12).
Istri Wartawan Diduga jadi Korban Investasi Bodong Berkedok Katering, Begini Modusnya
Dua ibu rumah tangga di Condet menjadi korban penipuan investasi bodong dengan modus bisnis katering. Kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Korban melapor ke Polres Jakarta Timur, Jumat (29/12). Dua korban bernama Liana Sari dan Uyuni Hastuti yang mengalami kerugian hampir Rp150 juta.
Dua korban yang juga kakak beradik tersebut dijanjikan oleh pelaku Raden Siti Latifah (RSL) mendapatkan keuntungan dari bisnis katering yang dikelola oleh RSL. Bisnis katering yang dimulai pada bulan Mei 2023 itu lancar selama beberapa bulan kepada para korbannya.
- Tak Tempati Rumah Dinas di IKN dan Jakarta, Di Mana Gibran akan Tinggal Setelah jadi Wapres?
- Catat! 35 Ribu Warga KTP Jaksel Tapi Tak Tinggal di Jakarta NIK-nya Segera Dihapus
- Wartawan di Sukabumi Otaki Investasi Bodong Bikin Korban Rugi Ratusan Juta, Begini Modusnya
- 2 Perwira Polres Banyuasin Beserta 2 Istrinya Diduga Menganiaya Korban Pelecehan di Palembang
Dua korban awalnya tidak menaruh curiga kepada pelaku dengan modus yang dilakukannya. Pasalnya, anak angkat pelaku memang bekerja menjadi honorer di Pusbang BKN Ciawi, Jawa Barat. Selain itu, pelaku juga merupakan tetangga korban.
"Pelaku itu tetangga sama korban dan sudah lumayan lama tinggal di Condet, anaknya juga memang kerja di BKN Ciawi," ujar Rio.
Rio menjelaskan, terkuaknya penipuan ini diawali dari macetnya pembayaran kepada korban. Setelah di cek oleh para korban ke BKN Ciawi, ternyata bisnis katering tersebut tidak ada.
"Kejanggalan itu terjadi saat para korban meminta keuntungan dan modalnya namun pelaku selalu memberikan janji dan alasan yang tidak masuk akal. Kebetulan juga salah satu korban ini suaminya wartawan di media online, dia pakai jaringannya untuk cek ke sana, dan ternyata fiktif usaha itu. Tidak ada katering yang dijanjikan oleh pelaku di sana. Ditambah lagi ada beberapa orang yang mencari pelaku di rumahnya. Ternyata mereka juga korban dengan modus yang sama, ” jelasnya.