Jadi pelampiasan amarah, gigi anak dicabut orang tua pakai tang
Kejadian itu sudah berlangsung sejak 2014 dan baru terbongkar Maret 2016.
N (11), seorang bocah di Bandar Lampung disiksa oleh orang tuanya yakni Sutriah, salah satu penyiksaan dengan cara mencabut gigi anak tersebut dengan tang. Penyiksaan itu sudah berlangsung cukup lama yakni dari 2014 dan baru terungkap pada Maret 2016 lantaran korban sudah tidak tahan terhadap siksaan.
Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung menggelar reka ulang atau rekonstruksi kasus penganiayaan anak yang dilakukan oleh pasangan suami istri di Jalan Cik Ditiro Kemiling Bandar Lampung.
"Hari ini, kami rekonstruksi guna memperjelas tindakan yang dilakukan para tersangka terhadap anaknya sendiri," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dery Agung Wijaya, di Bandar Lampung, Selasa (29/3).
Menurutnya, rekonstruksi ini merupakan bagian dari penyelidikan terhadap tersangka sekaligus mencocokkan keterangan yang telah diberikan kepada polisi.
"Setidaknya ada 52 adegan dalam rekonstruksi ini, di mana tindakan-tindakan penganiayaan tersangka seperti melakukan pemukulan hingga membuat gigi sang anak patah terjadi di dapur kediaman mereka," terang Dery.
Dery menambahkan, kejadian itu sudah berlangsung sejak 2014 dan baru terbongkar Maret 2016, saat korban berhasil melarikan diri melalui sungai di belakang rumahnya.
Dalam beberapa adegan tak kurang ibu kandung N (11) Sutriah melakukan pemukulan secara berlebihan sehingga N tersungkur.
Penganiayaan selalu terjadi saat suami-istri itu sedang bertengkar. Setelah pertengkaran mereka melampiaskan kemarahan terhadap anaknya itu.
Sejumlah warga yang menyaksikan reka ulang pada rekonstruksi kasus penganiayaan anak berusia 11 tahun mengecam serta menyoraki kedua tersangka yang sekaligus orang tua korban di Jalan Cik Ditiro, Kemiling, Bandar Lampung.
"Kami tidak menyangka ternyata masih ada orang tua yang berlaku kejam terhadap anaknya sendiri. Padahal N (11) itu anak kandungnya Sutriah, bisa sampai hati seperti itu bahkan mereka sempat mencabut gigi anaknya dengan tang," kata Rina (39), salah seorang warga Kemiling yang menyaksikan rekonstruksi penganiayaan tersebut, Selasa (29/3).
Menurut dia, tindakan itu sangat tidak manusiawi. "Orang tua yang harusnya melindungi anaknya bisa berbuat begitu. Kucing saja bisa sangat sayang dengan anaknya, kenapa kita tidak," papar Rina.
Sutrisno, warga lainnya yang juga menyaksikan rekonstruksi itu mengungkapkan hal serupa, bahwa tidak sepantasnya orang tua meperlakukan anak secara keji seperti itu.
"Boleh kita memarahi anak, tapi sewajarnya saja, jangan sampai membuat anak itu sampai trauma," ujar Sutriyono.
Sutriyono mengungkapkan, keluarga itu (tersangka) terkenal tertutup dan berharap tersangka itu mendapat hukuman.
"Saya harap orang tua seperti itu dapat dihukum berat sehingga tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban," tegasnya dikutip dari Antara.
Baca juga:
Paksa dua bocah bugil karena tak bikin PR, bimbel ini tuai kecaman
Ayah tiri meremas buah zakar dan menendang balita Alif hingga tewas
Polda Metro masih dalam kasus eksploitasi anak
Kunjungi anak korban eksploitasi, Menteri Yohana minta pemda jeli
Begini cerita anak korban eksploitasi dibina di sosial Bambu Apus
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Bagaimana cara anak tersebut menganiaya ibunya? Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang anak menganiaya ibu kandungnya dengan cara ditampar dan diseret di Pekanbaru.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa yang diwariskan oleh anak dari orang tuanya? Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik, tetapi juga sifat-sifat kepribadian yang membentuk dasar dari karakter mereka.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
-
Mengapa anak tersebut menganiaya ibunya? Kemudian H menakut-nakuti ibu tersebut supaya diam dan tidak keluar rumah dengan cara menyeret dan memukul muka ibunya. "Kejadian tersebut divideokan N yang merupakan istri H. Kemudian video itu dikirimkan ke beberapa keluarga terdekat, nah baru sekarang video itu viral," kata Bery.