Jaga Keamanan Data Pribadi, Pegawai PLN Diberi Pelatihan Literasi Digital
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan dibuka dengan pemutaran video arahan oleh Bapak Presiden Joko Widodo,
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Hotel Santika Bogor, Jawa Barat. Kegiatan diselenggarakan secara hybrid, terdiri dari enam batch dan dapat diikuti peserta melalui Zoom Meeting dan live streaming YouTube.
Target total capaian peserta selama enam batch adalah 18.000 peserta dengan target setiap batch sebanyak 3.000 peserta.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
-
Bagaimana Kominfo menyebarkan pesan pencegahan judi online? Berikut deretan pantun yang dikirim Kominfo kepada pengguna seluler sebagai pencegahan judi online: Judi Online Kesenangan Fana. Keluarga Dapat Bencana.Bersikaplah Bijaksana.Agar Hidup Tak Merana.#StopJudiOnline
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Siapa yang mengapresiasi keputusan Dirjen APTIKA Kominfo? Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, mengapresiasi keputusan Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kominfo, Semuel A. Pangerapan mundur dari jabatannya.
Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 lalu yang menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai sebesar 3.54 dari 5.00. Berdasarkan hal tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori "sedang". Kegiatan Literasi Digital yang diselenggarakan untuk pegawai PLN merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di lingkungan pemerintahan menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan dibuka dengan pemutaran video arahan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari Direktur Direktorat Pemberdayaan Informatika Bonifasius Wahyu Pudjianto yang menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan pemahaman di bidang teknologi digital.
"Penyampaian materi yang nantinya dibawakan oleh pemateri mengacu kepada empat pilar digital, yaitu Etika Digital, Kecakapan Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital, dengan harapan nantinya pegawai PLN dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan kecakapan menggunakan digital di era transformasi digital. Harapannya juga dengan memahami empat pilar digital, maka pegawai PLN dapat menjaga stabilitas bangsa demi mengarah pada kemajuan, kesatuan, dan persatuan bangsa di era digital," ucapnya dalam keterangannya, Rabu (7/6).
Bonifasius juga menambahkan bahwa, sebagai bagian dari PLN, para pegawai wajib untuk menjaga hak subjek data pribadi sebagaimana telah disebutkan pada UU Perlindungan Data Pribadi.
"UU perlindungan data pribadi menyatakan bahwa PLN wajib menjaga hak subjek data pribadi, yaitu para pelanggan PLN. Oleh sebab itu, PLN wajib mengetahui cara-cara yang tepat mengenai hal melindungi setiap data pengguna sebagaimana peran PLN itu sendiri sebagai institusi pengendali data pribadi," imbuhnya.
Sambutan dilanjutkan oleh Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto. S.H yang menyampaikan bahwa, Kegiatan Literasi Digital merupakan bekal bagi PLN untuk dapat menghadapi transformasi digital.
"Salah satu prioritas yang harus dicapai oleh BUMN adalah kepemimpinan teknologi. Kami percaya inovasi digital merupakan kunci untuk beradaptasi dengan cepat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan melanjutkan keberlangsungan perusahaan. Kegiatan Literasi Digital yang diadakan oleh Kemenkominfo sangat selaras dengan pemenuhan prioritas BUMN, terutama peningkatan kemampuan teknologi pegawai PLN," ucap Yusuf.
Yusuf menambahkan bahwa, ini merupakan momentum tepat untuk bergerak dan berkolaborasi bersama menghadapi transformasi digital. "Semoga melalui Kegiatan Literasi Digital dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan pegawai PLN dalam pengolahan dan manajemen aset data pelanggan secara lebih optimal," ujarnya.
(mdk/rhm)