Jaga Netralitas Pemilu 2024, Propam Periksa HP Anggota Polres Inhu Cek Aktivitas di Sosmed
Propam melakukan pengecekan secara random atau acak.
Jaga Netralitas Pemilu 2024, Propam Periksa HP Anggota Polres Inhu Cek Aktivitas di Sosmed
Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Indragiri Hulu (Inhu) memeriksa puluhan handphone milik personel Polres Inhu secara acak. Hal itu dilakukan untuk menjaga netralitas Polri dalam Pemilu 2024.
Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya tidak ingin ada celah kecurangan dalam pesta demokrasi di wilayahnya, Kabupaten Indragiri, Riau. Termasuk netralitas anak buahnya akan terus dipantau oleh Propam.
"Pemeriksaan handphone personel bukan saat apel atau dikumpulkan di tengah lapangan, namun Propam melakukan sidak dan pemeriksaan secara acak langsung ke ruangan kerja sejumlah satuan," kata Dody, Rabu (10/1).
Menurut Dody, pemeriksaan handphone personel ini bertujuan untuk melihat aktivitas personel dalam menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter atau lainnya.
Propam juga memantau aktivitas polisi di media sosial dalam melakukan share atau mengarahkan partai maupun calon tertentu yang berkontestasi saat Pemilu 2024.
"Razia HP ini merupakan pemeriksaan kedua kali, setelah beberapa pekan lalu, dilakukan pemeriksaan serupa. Kita lakukan secara rutin, bahkan hingga ke Polsek jajaran Polres Inhu," tegasnya.
Dody memastikan, saat ini belum ditemukan adanya anggota polisi yang terlibat politik. Meski begitu, Dody tak ingin lengah dan akan terus memantau aktivitas anak buahnya.
"Memang saat ini belum ada anggota Polres Inhu yang terlibat politik, tapi akan tetap saya pantau," pungkas Dody.
Sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mewanti-wanti belasan ribu anak buahnya untuk bersikap netral pada Pemilu 2024. Masyarakat diminta melapor jika kedapatan melakukan pelanggaran dan dipastikan akan ditindak tegas.
"Semua masyarakat, kalau ada polisi di Riau tidak netral, laporkan ke kami. Pasti ditindak tegas," ujar Iqbal saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (22/12/2023).
Iqbal menegaskan, netralitas di Pemilu 2024 merupakan harga mati. Hal itu buka sekadar janji.
"Tidak perlu kita janji-janjikan soal netralitas, tetapi kita lihat saja," tegas Ketua Alumni Akpol 1991 itu.
Irjen Iqbal juga meminta semua anak buahnya mematuhi buku saku berisi aturan hingga sanksi jika ada anggota yang tidak netral di Pemilu 2024. Buku itu diharapkan menjadi pegangan untuk semua personel.