Jalan Daan Mogot, kisah mayor muda ganteng yang berani
Daan Mogot gugur sebagai ksatria. Usianya baru 17 tahun ketika meninggalkan Ibu Pertiwi untuk selama-lamanya.
Jalan Daan Mogot membentang mulus menghubungkan Jakarta Barat dan Tangerang. Jalan ini merupakan salah satu jalan terpenting di Jakbar. Berbagai perkantoran, show room hingga stasiun TV berada di sana.
Puluhan ribu orang melintasi jalan ini setiap hari. Sayangnya sedikit yang tahu dan meneladani kegagahan Mayor Daan Mogot yang namanya diabadikan untuk jalan ini.
"Daan Mogot saya tahunya pahlawan. Tapi ceritanya bagaimana saya kurang tahu," kata Luthfi, seorang tukang ojek yang biasa mangkal di sekitar jalan itu.
Dulu pada perang kemerdekaan nama Mayor Daan Mogot sangat populer di Jakarta dan Tangerang. Mungkin Daan Mogot juga layak dicatat sebagai mayor termuda dalam sejarah. Ketika menjadi mayor, pemuda ganteng ini masih berusia 16 tahun. Masih ABG kalau istilah zaman sekarang.
Tapi bukan tanpa alasan Daan Mogot yang baru berusia 16 tahun ini diberi pangkat Mayor dan memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Jakarta Barat. Daan Mogot merupakan angkatan pertama Pembela Tanah Air (PETA), organisasi militer buatan Jepang.
Waktu mendaftar peta, usianya baru 14 tahun. Seharusnya batas usia minimal adalah 18 tahun. Tapi entahlah kenapa Daan Mogot bisa diterima. Dia menjadi salah satu yang terbaik hingga akhirnya diangkat menjadi pelatih PETA di Bali. Selain itu pemuda asal Manado ini juga dilatih menjadi pasukan gerilya elite oleh Jepang. Layaklah setelah Indonesia merdeka dia langsung diberi kedudukan walau usianya masih sangat belia.
Daan Mogot juga punya visi yang cerdas soal militer. Bayangkan di usia 17 tahun, dia dan kawan-kawannya mendirikan sekolah calon perwira Akademi Militer Tangerang. Daan Mogot diangkat menjadi direktur pertama Akademi Militer Tangerang.
Sayang mayor muda gagah berani ini tidak berumur panjang. Tanggal 25 Januari 1946, Daan Mogot bersama pasukannya berangkat untuk melucuti pasukan Jepang di Lengkong, Tangerang.
Kala itu Jepang sudah menyerah kepada sekutu. Daan Mogot dan rekan-rekannya berpikir lebih baik senjata Jepang jatuh ke tangan tentara Indonesia daripada pasukan Belanda yang akan segera kembali di bawah sekutu.
Mayor Daan Mogot berangkat bersama 70 taruna Akademi Militer Tangerang ke kawasan Lengkong, Serpong, Tangerang. Di sana dia menemui Kapten Abe, komandan tentara Jepang sementara pasukannya berjaga di luar.
Perundingan berlangsung damai. Kapten Abe meminta izin menghubungi atasannya dulu di Jakarta sebelum menyerahkan senjata. Tetapi pasukan taruna di luar, tanpa sepengetahuan Daan Mogot ternyata sudah mulai melucuti tentara Jepang. Beberapa tentara Jepang juga sukarela menyerahkan senjatanya.
Tiba-tiba entah darimana, terdengar tembakan. Situasi langsung kacau balau. Tentara Jepang segera berlari mengambil kembali senjatanya. Penjaga di pos senapan mesin pun langsung memberondong para taruna.
Pertempuran tak seimbang berlangsung. Mayor Daan Mogot berlari keluar dan berusaha menghentikan tembak menembak. Usahanya tak berhasil, dia tewas setelah diberondong tentara Jepang.
Daan Mogot gugur sebagai ksatria. Usianya baru 17 tahun ketika meninggalkan Ibu Pertiwi untuk selama-lamanya. Selain Daan Mogot, 33 taruna dan 3 perwira gugur dalam peristiwa Lengkong.
Sayang hanya segelintir pemuda Indonesia meneladani Mayor gagah ini.
Baca juga:
6 Kota di luar negeri ini gunakan nama jalan Indonesia
Mengenang Perdana Menteri Juanda dan jasanya untuk Indonesia
Beda Soekarno dan aktivis mahasiswa zaman sekarang
Bob Freeberg, pilot Amerika pahlawan Indonesia
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
-
Kenapa warga di Jalan Godean mendemo soal jalan rusak? “Hati-Hati di Sepanjang Jalan ini Ambyar”, atau “Aspal Sudah Usang” dan kata-kata lainnya. Tak hanya sebagai ungkapan kegelisahan, banner-banner tersebut juga bertujuan untuk mengingatkan pengendara lain agar berhati-hati saat melintasi jalan itu.
-
Dimana jalan rusak yang diprotes warga? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Kenapa meme jalan rusak menghibur? Pada Selasa (9/07/2023), berbagai sumber berhasil menghimpun sederet meme jalan rusak yang menghibur namun juga membuat miris.
-
Kenapa jalan raya di Bulan penting? Tanah merupakan risiko yang signifikan bagi misi bulan karena dapat mempengaruhi sistem kendaraan eksplorasi. Salah satu solusi untuk mengurangi masalah ini adalah pembangunan jalan dan landasan pendaratan di Bulan