5 Poin Pernyataan Mundur Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden, Singgung Mayor Teddy & Jam Tangan Mewah
Keputusan itu buntut heboh kelakuan Miftah yang mengolok-olok penjual es teh saat mengisi ceramah di Magelang
Miftah Maulana Habiburohman alias Gus Miftah akhirnya mundur jadi pejabat negara. Seperti diketahui, Miftah diangkat Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Keputusan itu buntut heboh kelakuan Miftah yang mengolok-olok penjual es teh saat mengisi ceramah di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024 lalu. Namun, ia baru meminta maaf atas kelakuannya itu pada 4 Desember 2024, setelah viral di media sosial dan sampai ke telingan Istana.
Setali tiga uang, usai viral dan menjadi trending topic, Miftah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Sunhaji, si penjual es teh. Setelah sebelumnya klarifikasi hanya dilontarkan oleh kuasa hukum Miftah. Ramai desakan Prabowo pecat Miftah.
Puncaknya, kini Miftah memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam... Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Miftah saat jumpa pers di kediamannya Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12).
Miftah mengatakan sebelum mengambil keputusan, ia sempat berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Ia juga menyinggu firasat istrinya.
Berikut poin-poin pernyataan mundur Miftah Maulana:
1. Colek Mayor Teddy
Gus Miftah mengkau berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Seskab. Pak Seskab hanya menjawab keputusan ada di Gus. Kembali ke keyakinan dan hati nurani Gus Miftah" kata Gus miftah menirukan jawaban Mayor Teddy.
Gus Miftah mengaku dalam komunikasi tersebut, Mayor Teddy tidak dalam posisi menyuruh maupun menolak.
"Beliau tidak dalam rangka menyuruh atau menolak," lanjutnya.
2. Singgung Firasat Istri
Gus Miftah juga menceritakan sempat ada keluhan dari istrinya setelah dia masuk di pemerintahan.
"Kalau boleh cerita, tanggal 16 November istri saya sudah menyampaikan ke saya, ‘Bah saya sebenarnya enggak nyaman jadi istri abah sebagai seorang pejabat," ungkap Gus Miftah dengan suara parau.
Kepada Gus Miftah, sang istri menyatakan lebih nyaman jika suaminya itu kembali menjalani kegiatannya seperti dahulu sebagai penceramah.
"Saya lebih nyaman jadi istri seorang Gus Miftah yang saya kenal di awal. Entah ini sebagai sebuah firasat atau apa," ujar Gus Miftah.
3. Alasan Mundur
Gus Miftah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan buntut kecaman atas ucapannya menghina penjual es teh, Sunhaji. Sambil menangis, Miftah mengungkapkan alasan dirinya mundur dari jabatan tersebut.
"Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," kata Miftah dalam konferensi pers, Jumat (6/12).
Dia mengaku menangis bukan karena kehilangan jabatan, tetapi karena mengingat begitu besarnya kepercayaan Prabowo padanya. Menurut dia, Prabowo berhati besar dengan mengangkatnya sebagai utusan Presiden untuk menciptakan kerukunan beragama.
"Beliau memberikan kepercayaan itu kepada saya. Yang membuat saya terharu adalah betapa besarnya hati beliau yang memberikan kepercayaan kepada saya," tegas Miftah.
4. Berderai Air Mata saat Singgung Prabowo
Tidak lupa, Miftah juga meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto. Karena ia merasa telah mengecewakan Prabowo.
Miftah merasa belum bisa memenuhi kepercayaan Prabowo tersebut. Untuk itu, Miftah berterimakasih sekaligus memohon maaf kepada Prabowo karena polemik dengan Sunhaji.
"Saya belum bisa menjadi apa yang menjadi ekspektasi pak Prabowo. maka saya merasa berterima kasih dan memohon maaf kepada beliau," tutur Miftah.
5. Jawab soal Jam Tangan Mewah
Gus Miftah menanggapi jam tangan mewah yang disorot netizen. Miftah menyatakan koleksi jam tangan mewah itu sudah lama dimilikinya sebelum menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Miftah mengklaim jam tangan itu merupakan pemberian dari Allah bukan hasil gajinya sebagai pejabat negara.
"Apa yang melekat dalam diri saya sudah ada dari jauh hari, termasuk yang njenengan sampaikan (soal jam tangan). Artinya itu jelas bukan merupakan gasyas negara tapi barang lama yang alhamdulillah Allah berikan kepada saya," kata Miftah.
Miftah menyatakan, ia baru satu setengah bulan dilantik menjadi utusan presiden. Selama menjabat, Miftah mengklaim belum pernah menerima gaji atau menggunakan fasilitas negara.
"Saya diangkat menjadi pejabat baru 1 bulan setengah. Sampai hari ini saya belum menerima gaji dari negara. Alhamdulillah saya belum menggunakan fasilitas negara termasuk rumah dinas," ujar Miftah.