Jalur Puncak Kembali Padat, Polisi Berlakukan Sistem Satu Arah
Kasat Lantas Wilayah Kabupaten Bogor, AKP Dicky Anggi Pranata mengatakan, sempat terjadi penumpukan kendaraan dari arah Kabupaten Cianjur. Petugas kepolisian memutuskan menerapkan one way atau satu arah pada pagi ini.
Arus lalu lintas di Kawasan wisata Puncak mengalami kepadatan pada Senin (28/2) pagi. Untuk itu, Satlantas Wilayah Kabupaten Bogor memberlakukan sistem satu arah (SSA).
Kasat Lantas Wilayah Kabupaten Bogor, AKP Dicky Anggi Pranata mengatakan, sempat terjadi penumpukan kendaraan dari arah Kabupaten Cianjur. Petugas kepolisian memutuskan menerapkan one way atau satu arah pada pagi ini.
-
Kenapa Pesut Mahakam terancam punah? Melansir dari situs menlhk, Pesut Mahakam termasuk dalam kategori rentan, artinya populasinya semakin hari semakin berkurang dan terancam punah sejak tahun 2000.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa arti dari cicak yang jatuh di pundak? Mitos kejatuhan cicak di pundak adalah mitos yang masih dipercayai oleh sebagian masyarakat Indonesia. Konon, jika cicak jatuh di bagian pundak seseorang, itu merupakan pertanda baik. Cicak dianggap sebagai makhluk yang membawa keberuntungan, dan kejatuhan cicak di pundak seseorang diartikan sebagai tanda akan ada rezeki atau keberuntungan yang akan datang.
-
Bagaimana bentuk mulut nyamuk jantan purba ini? Yang lebih menarik, penemuan ini membawa keberadaan bagian mulut pengisap penusuk pada fosil nyamuk jantan. Bentuk mulut tersebut menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar adalah penghisap darah.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
"Pantauan kami sedang melihat pola one way arah bawah, untuk mengurangi arus dari atas dari Cianjur kita kurangi dulu ke bawah agar nanti pada siang hari tidak terlalu berat arusnya," katanya saat dihubungi, Senin (28/2).
Dia mengakui, volume kendaraan dari arah Jakarta menuju puncak mau pun sebaliknya meningkat pada libur panjang pekan ini. Terlihat saat ini kepadatan masih terjadi di beberapa titik. Utamanya, dari arah Cianjur.
"Iya itu kenapa kita pertimbangkan pagi ini one way menuju ke bawah karena ada antrean dari arah Cianjurnya," tutup Dicky.
Penyebab Jalur Puncak Macet
Sebelumnya, KBO Lantas Polres Bogor, Iptu Ketut Lasswarjana mengatakan, penyebab terjadi kemacetan lantaran naiknya volume kendaraan ke arah puncak dari pekan sebelumnya.
"Iya, dibandingkan minggu-minggu kemarin berbeda, karena ini kan long weekend. Jadi banyak yang ke sini (Puncak, Bogor). Karena kan, kemarin dan hari ini masih tanggal merah," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (28/2).
Selain itu volume kendaraan, dia melaporkan, kepadatan terjadi akibat dampak banyaknya pengendara roda dua yang melintas melewati pos ganjil-genap (gage) melalui sejumlah jalan tikus.
"Kemarin itu lebih banyak didominasi, penyebabnya adalah roda dua sepeda motor. Karena kan sepeda motor itu, banyak dari jalan-jalan tikus mereka lalui," terangnya.
"Terus motor sedikit aja ada celah, dia langsung masuk. Mau yang atas mau yang ke bawah. Jadi dia masuk-masuk terus, hingga terjadilah penumpukan," lanjut Ketut.
Dia mengungkapkan, antrean kendaraan semakin diperparah saat terjadi hujan. Hujan menyebabkan pengendara motor berhenti di bahu jalan untuk berteduh.
"Belum lagi kemarin sempat ada turun hujan, hujan angin. Itu mereka berhenti di pinggir-pinggir jalan neduh begitu. ditinggal motornya jadi ada penumpukan," terangnya.
Meski masih terjadi penumpukan, Ketut mengatakan, jika skema gage untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas masih tetap diberlakukan hingga hari ini.
Adapun skema ini tidak bisa berjalan maksimal, lantaran banyaknya kendaraan motor yang berhasil mengelak dan menghindari petugas di pos pemeriksaan.
"Masih diterapkan. Jadi gini kalau mobil melambung (mengelak dari pos) itu masih terlihat. Tetapi kalau motor melambung itu, setiap ada celah-celah sedikit saja dia bisa masuk lagi-masuk lagi," tutupnya.
Adapun foto kepadatan antrean kendaraan di kawasan Puncak, Bogor sempat banyak diunggah melalui akun media sosial, salah satunya @JKTinfo, pada Senin (28/2) dini hari.
Terlihat, antrean kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang tidak bergerak akibat penumpukan kendaraan yang mengular panjang. Hingga karena tidak bergerak, terlihat sejumlah pengendara sampai mematikan mesinnya.
"Pantauan kepadatan lalin Puncak dini hari tadi," tulis keterangan pada akun tersebut.
Dari beberapa foto yang diunggah, terlihat penumpukan kendaraan yang didominasi plat kode nomor kendaraan dari luar daerah, Bogor baik roda dua maupun roda empat.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com