Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Waspadai narasi intoleransi disebarkan kelompok radikal jelang Natal dan Tahun Baru.
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran, Jaga Kerukunan Jelang Nataru
Kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan dijamin di Tanah Air. Sikap ini tentu menjadi tolok ukur bagi siapapun yang berada di bawah naungan NKRI untuk memiliki posisi melindungi keberagaman.
Wakil Sekjen Pengurus Besar Darud Dakwah Wal Irsyad (PB-DDI) Suaib Tahir mengatakan momentum perayaan Natal dan Tahun Baru jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi mengarah pada aksi radikal terorisme.
Masyarakat juga jangan mudah termakan hasutan kelompok radikal.
"Kelompok terafiliasi dalam jaringan teror menganggap Nataru momentum untuk melakukan aksi. Maka dari itu kita perlu melakukan deteksi dini demi menjaga sesama anak bangsa."
Kata Suaib dalam keterangannya, Minggu (17/12).
Karena musibah yang menimpa suatu kelompok yang memiliki keyakinan berbeda, sesungguhnya harus menjadi perhatian bagi kelompok masyarakat lainnya.
"Jangan sampai hanya karena perbedaan keyakinan, suatu kelompok masyarakat memilih untuk tidak peduli terhadap kelompok lainnya, apalagi hingga mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan dan dapat memecah belah kerukunan antar-umat beragama," katanya.
Suaib juga mengingatkan kepekaan masyarakat jika ada fenomena mengindikasikan adanya persiapan mengarah pada tindakan teror segera dilaporkan ke aparat.
"Antisipasi dini juga bisa dilakukan dengan menghubungi Ketua RT atau tokoh masyarakat setempat."
Suaib juga mewanti-wanti di era media sosial dengan mudahnya masyarakat bergabung pada grup tertentu, padahal di dalamnya terdapat banyak informasi yang perlu dipertanyakan validitas sumber datanya.
Menjadi suatu urgensi bagi semua pihak untuk saling mengingatkan agar terhindar dari narasi yang menyesatkan.
Dia melanjutkan walaupun tiap pergantian tahun seringkali muncul propaganda kaum radikal, namun patut diapresiasi tetap ada kelompok moderat secara sukarela menjaga rumah ibadah yang berbeda keyakinan dengannya.
"Sikap toleransi yang semacam ini tentu diharapkan timbul secara sadar dan mandiri agar kerukunan beragama tidak terancam oleh praktik intoleransi."
tandas Suaib Tahir.