Janji Danpuspom TNI Usut Dugaan Keterlibatan Prajurit di Balik Pembakaran Rumah Wartawan Karo
Menurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen Yusri Nuryanto memastikan pihaknya akan mengusut dugaan keterlibatan salah satu prajurit TNI dalam kasus pembakaran rumah yang menewaskan keluarga Rico Sempurna Pasaribu
Menurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
- Jebolan UI, Sosok Wanita Paruh Baya Tinggal Sebatang Kara di Rumah Terbengkalai Tak Layak Huni
- NU Jateng Dukung Pemberian Izin Tambang dari Pemerintah Pusat Walau Belum Paham Mekanisme
- Prabowo-Gibran Janji Bangun 3 Juta Rumah, Menteri Basuki Respons Begini
- Akhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku
"Jadi masih dalam proses penyelidikan tapi laporan sudah diterima oleh Pomdam I Bukit Barisan yang di Medan," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (30/7).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan memastikan akan menindak tegas setiap oknum jika terbukti terlibat dalam peristiwa pembakaran itu.
"Jadi kalau pas misalnya ada TNI yang terlibat kita pasti ada penindakan hukum tidak ragu-ragu lah gitu jangan ragukan komitmen TNI untuk menindak," jata Bambang.
"Kalau ada anggota yang terlibat sudah pasti kita tindak kan sesuai dengan penyelidikan selanjutnya ya," tambah dia.
Arahan Kasad
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan tidak akan melindungi oknum TNI yang terlibat dalam pembakaran rumah wartawan Tribrata TV di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Maruli meminta oknum yang terlibat pembakaran rumah wartawan hingga menewaskan Rico Sempurna Pasaribu, istri, anak dan cucunya, diproses hukum yang berlaku.
"Karena kami juga ngapain ngelindungin pelaku-pelaku begituan. Justru kalau kami ada yang berbuat salah, kita kasih aja dihukum, ngapain pusing," ujar Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (22/7).
Mantan Pangkostrad ini justru merasa rugi bila TNI melindungi anggotanya yang terlibat kejahatan. Menurut Maruli, perbuatan oknum TNI itu sangat jahat sekali.
"Apalagi jahat begitu, bakar begitu ya kan. Terus saya lindung-lindungin, ya rugilah," ucap Maruli.
Laporan Keluarga
Perlu diketahui, keluarga wartawan bernama Rico Sempurna Pasaribu, melaporkan seorang anggota TNI AD berinisial Koptu HB dari Batalyon Infantri Simbisa 125 Kabanjahe ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) di Gambir, Jakarta Pusat.
Oknum anggota TNI itu dilaporkan ke Puspomad karena diduga menjadi salah satu dalang dari tewasnya Rico bersama keluarga di dalam rumah yang terbakar.
"Ada juga percakapan tentang adanya telepon beberapa kali dari yang kita laporkan ini yang diduga anggota TNI itu kepada pimrednya (Rico) untuk melakukan takedown kepada pemberitaan yang sebelumnya dilakukan," kata Irfan Saputra di Puspomad, Gambir dilansir Antara, Jakarta Pusat (12/7).