Janji intensif Rp 10 juta bikin driver Grab dengan manajemen 'panas'
Janji intensif Rp 10 juta bikin driver Grab dengan manajemen 'panas'. Grab mempersilakan para driver yang merasa tak sejalan dengan aturan manajemen, tidak bergabung kembali. Sebab, sejak awal Grab tidak pernah memaksakan mereka untuk bergabung.
Saat suasana masih Lebaran, ratusan driver Grab Car menggeruduk kantor manajemen di Plaza Maspion, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Mereka mempertanyakan akun yang dibekukan secara tiba-tiba di tengah janji pemberian insentif saat hari raya Idul Fitri sebesar Rp 10 juta.
Salah satu driver, Benny (bukan nama sebenarnya) mengungkapkan akibat pembekuan akun, para driver tidak bisa menerima order maupun mencairkan penghasilan yang selama ini dikumpulkan.
Benny menceritakan, yang membuat para driver meradang pembekuan dilakukan manajemen Grab di tengah para driver sedang berlomba-lomba mengejar insentif sebesar Rp 10 juta yang dijanjikan.
"Jadi begini, awalnya pihak Grab tawarkan insentif sebesar Rp 10 juta bagi driver yang narik dari H-2 sampai H-5. POkoknya total 9 harian. Nah itu narik harus tiap hari enggak boleh bolong-bolong. Seandainya enggak narik ya maka gugur," ungkapnya.
Iming-iming insentif tersebut, lanjut Benny, praktis membuat para driver menjadi semangat untuk mencari penumpang. "Nah, kejadiannya ketika banyak driver yang mengusahakan eh malah disuspen tanpa kejelasan," keluhnya.
Benny melanjutkan, saat akunnya dibekukan ia langsung mendatangi customer service di Plaza Maspion. "Terus saya dijanjikan besok, berarti hari ini jam 8 pagi bakal ketemu manajemen buat diaktifin lagi akunnya. Biasanya kalau habis melapor tunggu dua hari terus udah aktif lagi. Eh, tadi pagi pas saya datang tahu-tahu sudah ramai. Ternyata banyak yang disuspen. Alasannya enggak jelas juga," bebernya.
Ia menjelaskan, di waktu normal akun driver Grab akan disuspen ketika melakukan pelanggaran seperti pengaduan dari penumpang atau terlalu sering meng-cancel orderan.
"Nah ini yang lagi rajin-rajinnya narik, enggak dapat aduan dari penumpang kena suspen juga. Ini saya narik dari H-3 sampai kemarin, enggak dapat keluhan dari penumpang juga eh malah disuspen enggak jelas," ucapnya kesal.
Seusai menyampaikan tuntutan, terjadi negosiasi antara driver dan manajemen. Pihak manajemen berjanji akan menindak lanjuti tuntutan driver sebelum tanggal 8 Juli 2017 mendatang.
"Negosiasi kita tadi, nanti dari tanggal 3 sampai tanggal 8, kita akan ditelepon untuk diminta hadir di kantor mereka. Kita akan diminta datang ke kantornya, untuk memastikan apakah tetap di suspend atau diturunkan Top-up kita tapi itu tergantung mereka," sambung driver lainnya, Martiano.
Sepekan kemudian masih belum ada kabar baik. Ratusan pengemudi kembali menggelar aksi unjuk rasa menuntut insentif dan menolak pemutusan sepihak di depan kantor Grab. Koordinator aksi, Nuradim mengatakan, mereka menuntut hak-hak yang tidak dipenuhi pihak grab.
Nuradim menuding manajemen Grab masih belum bisa menjelaskan tindakan suspend account yang terjadi kepada rekan-rekanya sesama driver. Manajemen hanya menuding para driver curang.
"Mereka masih belum bisa menjawab kami tapi sudah bikin pernyataan di media, bahwa driver online ini melakukan kecurangan," imbuhnya.
Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menghormati hak driver menyatakan pendapat dan melakukan aksi unjuk rasa. Ridzki membeberkan alasan manajemen Grab membekukan ratusan akun driver. Faktor utamanya, ditemukan indikasi kecurangan dalam pengoperasian aplikasi grab untuk mendapatkan penumpang. Dia mencontohkan penggunaan aplikasi Fake GPS.
"Beberapa di antara perbuatan curang yang mereka lakukan adalah pembuatan order fiktif, penggunaan aplikasi fake GPS untuk mencurangi system dan menggunakan aplikasi tambahan untuk tidak mengambil pemesanan tanpa mengurangi performa penerimaan order dari mitra tersebut," jelas Ridzki.
Ridzki mempersilakan para driver yang merasa tak sejalan dengan aturan manajemen, tidak bergabung kembali. Sebab, sejak awal Grab tidak pernah memaksakan mereka untuk bergabung.
"Jika ada hal-hal dalam peraturan serta kode etik Grab yang membuat mereka berkeberatan untuk mematuhinya maka kami mempersilakan mereka untuk memilih platform ride-hailing lainnya yang mungkin saja memiliki aturan yang lebih ringan," ungkapnya.
Ridzki memastikan akan tetap menindak tegas para driver yang diduga melakukan pelanggaran. Pihaknya juga tidak segan memutus hubungan kemitraan dengan para driver.
"Kami tidak akan segan untuk menindak tegas pengemudi yang melakukan pelanggaran, termasuk memberikan sanksi berupa pemberhentian sementara, pemberian denda maupun pemutusan kemitraan (terutama pelanggaran terkait penipuan)," tegasnya.
Ridzki menyebut, ada sekitar 300 driver yang akunnya terpaksa dibekukan karena terindikasi melakukan pelanggaran dan perbuatan curang. pihaknya telah berkomunikasi dengan para pendemo untuk melakukan mediasi di Kemenhub pada 10 Juli 20-17. "Hanya sedikit sekali yang diberhentikan," singkatnya.
Ridzki meyakini, aksi unjuk rasa yang belakangan dilakukan pada driver tidak mempengaruhi citra perusahaan. Perusahaan akan tetap melayani para pelanggan Grab seperti biasa. "Hal ini tidak akan mempengaruhi pelayanan terhadap pelanggan dan mitra pengemudi lainnya," katanya.
Baca juga:
Kejar insentif Rp 10 juta, akun driver Grab Car mendadak dibekukan
Driver Grab tak terima dituduh manajemen berbuat curang
Aksi sopir Grab demo tuntut pencairan insentif Lebaran
Sopir Grab kembali demo dan siap tempuh jalur hukum
Grab mulai terapkan tarif baru layanan taksi online
Penjelasan Grab soal pembekuan akun & sopir curang pakai Fake GPS
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.