Jasad Ibu dan Anak Ditemukan, Tim SAR Setop Pencarian Korban Tanah Longsor di Tana Toraja
Total 20 orang meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan yakni Makale dan Makale Selatan.
Total 20 orang meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan yakni Makale dan Makale Selatan.
- Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
- Tak Layak Jadi Tempat Tinggal, Menko PMK Minta Korban Tanah Longsor Tana Toraja Direlokasi
- FOTO: Aksi Tim SAR Berjibaku Cari Korban Longsor di Tana Toraja, 18 Orang Ditemukan Tewas
- Longsor di Toraja, 18 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Jasad Ibu dan Anak Ditemukan, Tim SAR Setop Pencarian Korban Tanah Longsor di Tana Toraja
Tim SAR gabungan akhirnya menemukan dua korban tanah longsor di Desa Palangka, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Senin (15/4).
Dua korban meninggal dunia itu merupakan ibu dan anak bernama Sopia (43) dan Gea (3).
Kepala Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel mengatakan, pencarian dua korban tanah longsor dilakukan sejak pagi. Selama 12 jam pencarian, akhirnya jasad Sopia dan Gea berhasil ditemukan tim SAR gabungan.
"Tim SAR gabungan menemukan dengan jarak yang tidak berjauhan, karena korban adalah ibu dan anak," ujar Mexianus melalui keterangan tertulisnya, Senin (15/4).
Mexianus menjelaskan, tim SAR gabungan pertama kali menemukan jasad Gea. Tidak berselang lama dan berjarak 50 sentimeter, jasad Sopia berhasil ditemukan.
"Penemuan korban pertama atas nama Gea pada pukul 17.40 Wita, dan Sopia ditemukan pukul 18.48 Wita. Jaraknya berdekatan dikarenakan mereka adalah ibu dan anak," imbuh Mexianus.
Dengan ditemukannya kedua korban, maka operasi SAR bencana alam longsor di Tana Toraja dinyatakan ditutup.
Total 20 orang meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan yakni Makale dan Makale Selatan.
"Selanjutnya, 121 orang dari berbagai unsur SAR dikembalikan ke satuannya masing-masing," tutup Mexianus.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menyampaikan duka cita mendalam atas bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Tana Toraja ini.
"Atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat Sulawesi Selatan, kami mengucapkan duka cita yang mendalam atas peristiwa yang menimpa saudara-saudara kita di Tana Toraja," ucap Bahtiar.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri ini menyebut langsung berangkat ke Toraja untuk menyampaikan duka cita kepada keluarga korban, sekaligus memastikan proses evakuasi bagi warga yang belum ditemukan.
"Kita maksimalkan segala potensi untuk memberikan bantuan dan evakuasi. Tim dari BPBD dan Dinas Sosial sudah menuju lokasi longsor di Toraja," ucap Bahtiar.
Berikut identitas korban meninggal dunia
1. Dala (Laki-laki usia 40 tahun)
2. Marta Bine' (Perempuan usia 33 tahun)
3. Putri (Perempuan usia 5 tahun)
4. Reno (Laki-laki usia 2 tahun)
5. Wiris (Dado') (Laki-laki usia 12 tahun)
6. Marsel Oda (Laki-laki usia 16 tahun)
7. Agustinus Bongga (Laki-laki usia 20 tahun)
8. Mala' (Laki-laki usia 60 tahun)
9. Baru (Laki-laki usia 40 tahun)
10. Edi' (Laki-laki usia 15 tahun)
11. Martinus Kottong (Laki-laki usia 35 tahun)
12. Aco' (Laki-laki usia 37 tahun)
13. Mase' (Laki-laki usia 38 tahun)
14. Jimmy (Laki-laki usia 27 tahun)
15. Indo' Luka
16. Ambe Dian
17. Karopa
18. Luaran
19. Sopia (Perempuan usia 23 tahun)
20. Gea (Perempuan usia 3 tahun)
Korban dirawat di RS Sinar kasih dua orang:
1. Ra'pe (Laki-laki usia 37 tahun)
2. Dania (Perempuan usia 8 tahun)