Jasad Sudah Membusuk, Bayi Meninggal di Rumah Sakit Samarinda Sulit Diautopsi
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono menegaskan, hasil autopsi forensik menjadi hal penting kepolisian untuk kemudian menetapkan tersangka.
Jasad bayi laki-laki bernama Otniel, yang diduga meninggal tak wajar akibat kelalaian medis di rumah sakit di Samarinda, diautopsi siang tadi. Hasilnya, akan diketahui dua pekan mendatang.
Jasad bayi yang dimakamkan di pemakaman Kristen di Sungai Siring, Samarinda Utara, itu dibongkar pagi tadi. Kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie Samarinda.
-
Bagaimana caranya menunjukkan perilaku beriman kepada malaikat? Ada beberapa perilaku yang dapat mencerminkan iman kepada malaikat.Berikut sembilan contoh perilaku iman kepada malaikat dilansir dari bola.com:1. Mengakui Keberadaan MalaikatIman kepada malaikat adalah meyakini bahwa malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam mengatur alam semesta.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kapan kejadian perampokan tersebut? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Kapan makam tersebut ditemukan? Kemunculan makam tersebut berawal pada tahun 2022.
Selain tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polresta Samarinda, dalam proses autopsi juga dihadiri keluarga bayi Otniel, di depan ruang autopsi. Diperlukan waktu hingga 3 jam untuk mengautopsi jasad bayi yang sudah berusia 22 hari itu. Dimulai pukul 13.00 WITA hingga pukul 16.00 WITA.
"Jenazah dalam peti. Begitu kita buka, sudah mengalami pembusukan. Karena ini bayi, prosedur autopsi terhadap bayi sudah kita laksanakan," kata dokter forensik RSUD AW Syachranie, dr Daniel Umar SpF, usai autopsi.
Daniel menerangkan, untuk mendapatkan hasil, masih diperlukan pemeriksaan tambahan. "Kalau hasil pemeriksaan tambahan kami dapatkan, hasilnya akan secepat mungkin kita buat. Paling lambat 2 pekan," ujar Daniel.
"Iya, kita sempat kesulitan mengautopsi karena jasad sudah membusuk. Ada sampel-sampel jaringan kami ambil, untuk melakukan pemeriksaan tambahan itu. Jaringan yang kami bawa pada tali pusar," terang Daniel.
Dikonfirmasi merdeka.com, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono menegaskan, hasil autopsi forensik menjadi hal penting kepolisian untuk kemudian menetapkan tersangka. "Iya, kita lihat dari hasil autopsi dan unsur kelalaiannya," kata Sudarsono.
Diketahui, Otniel Kewo, bayi laki-laki yang lahir Minggu (21/4) malam dan dinyatakan sehat oleh medis, meninggal dengan memperihatinkan, kurang dari 10 jam kemudian. Badan sang bayi berselimut darah, diduga dari tali pusarnya.
Manajemen RSUD AW Syachranie Samarinda merespons. Melalui Humas dr Arysia Andhina, keluhan itu, menurutnya sedang diverifikasi oleh tim internal rumah sakit. Bayi laki-laki dengan berat 2,4 kilogram itu, memang tercatat lahir dari pasangan orangtua Rizki Kewo dan Trivena Sengkey, Minggu (21/4) malam, dengan kelahiran cesar. Hingga Senin (22/4) meninggal sekira pukul 06.15 WITA di ruang perawatan bayi.
Baca juga:
Bayi Meninggal di Rumah Sakit Samarinda, Polisi Bakal Bongkar Makam untuk Autopsi
Kasus Bayi Meninggal di RS Samarinda, Keluarga Lapor ke Polisi
Diduga korban malapraktek, dua bocah tewas usai disuntik dokter di RSUD Meulaboh
4 Kasus operasi plastik yang berujung tragis
Dianggap lalai, mantri salah potong alat kelamin bocah di Pekalongan ditahan