Jawaban ngeles pemilik panti di Pekanbaru soal kematian balita Zikli
Muhammad Zikli, balita 18 bulan harus meregang nyawa secara mengenaskan. Hasil autopsi memperlihatkan ada memar di tubuhnya. Diduga korban tewas dianiaya.
Muhammad Zikli, balita 18 bulan harus meregang nyawa secara mengenaskan. Hasil autopsi memperlihatkan ada memar di tubuhnya. Diduga korban tewas dianiaya.
Tindakan tak manusiawi itu diperkirakan terjadi di panti asuhan Tunas Bangsa, Pekanbaru. Zikli, memang menjadi salah satu penghuni di panti itu.
Polisi terus mengusut kasus kematian Zikli. Namun, dari pengusutan sementara, peristiwa keji itu mengarah pada pemilik panti bernama Lili Rahmawati (40).
Dugaan itu menguat sebab setelah kematian Zikli, dia menghilang. Dia dibekuk pada Selasa (31/1) lalu. "Setelah memeriksa beberapa saksi dan mengumpulkan bukti, pemilik Panti inisial L (Lili) diduga melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto kepada merdeka.com Selasa (31/1) malam.
Namun, Bimo belum bisa menjelaskan lebih dalam, bagaimana bentuk kekerasan yang dilakukan Lili. Saat ini status Lili sudah tersangka namun belum dijebloskan ke tahanan.
"Tersangka L akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak," sambungnya.
Tudingan polisi dijawab Lili dengan berbagai dalih. Dia menyebut Zikli meninggal karena sakit bukan dianiaya.
"Sumpah demi Allah, saya tidak ada menganiaya bayi itu (Zikli) pak, dia sakit demam," pembelaan Lili di depan Kapolda Riau, Irjen Zulkarnain.
Dia mengaku sangat mencintai anak-anak asuhnya. Sehingga tak mungkin melakukan penganiayaan. "Saya sayang sama anak-anak panti," sambung dia.
Upaya ngeles Lili tak dipercaya polisi begitu saya. Irjen Zulkarnain mengatakan dia memiliki bukti Lili melakukan penganiayaan. "Itukan alibi (alasan), ya silakan saja. Karena dari hasil pemeriksaan saksi dan alat bukti, hasilnya memang ke dia. Makanya dijadikan tersangka oleh penyidik," tegas Zulkarnain kepada merdeka.com.
Zulkarnain tak masalah bila Lili tidak mengakui hasil penyidikan anak buahnya. Namun, para anak-anak panti asuhan yang berhasil ditemukan polisi serta keterangan saksi lain dari masyarakat dan pengurus Panti tersebut akan menjadi modal untuk persidangan nanti.
"Silakan saja membantah, penyidik sudah memiliki alat bukti yang cukup. Keterangan saksi kan ada, bukti-bukti juga ada," katanya.
Setelah kasus Zikli terungkap, nyatanya Lili bukanlah pemilik panti yang peduli dengan penghuni di dalamnya. Para jompo diperlakukan bak babu. Di suruh mengemis dan maka kecoa. Bangunan panti sendiri juga jauh dari kata layak untuk di huni.
Bahkan, dia juga menyembunyikan sejumlah anak-anak ke rumah warga agar borok nya dalam mengelola panti tak ketahuan. "Tersangka (Lili) bilang ada 5 anak yang sudah dipulangkan ke keluarganya. Tapi buktinya, penyidik berhasil menemukan mereka di sebuah rumah. Mereka mengaku disembunyikan tersangka untuk menutupi kasus ini," kata Zulkarnain.
Zulkarnain membeberkan, hingga saat ini sudah 12 anak panti Tunas Bangsa yang diduga disembunyikan Lili dan telah ditemukan anggota Satreskrim Polresta Pekanbaru. Menurutnya, itu dilakukan Lili agar polisi tidak memiliki bukti atas dugaan kasus penganiayaan terhadap Zilki.
"Mungkin itu alasan tersangka, dan penyidik masih bekerja untuk mendalami kasus ini. Anak-anak yang kita temukan ini juga menyebutkan bahwa tersangka (Lili) sering berlaku kasar kepada mereka," pungkas Zulkarnain.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Siapa yang berperan dalam menjaga keamanan pemilu di Kota Pekanbaru? Polri bersama masyarakat bersinergi menciptakan kondusifitas jelang Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan oleh Wamen ATR di Pekanbaru? Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Raja Juli Antoni mengunjungi Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Pekanbaru, Sabtu (5/8). Setibanya di Kantah Kota Pekanbaru, Raja Juli Antoni meninjau jalannya Pelayanan Tanah Akhir Pekan (PELATARAN). Ia ingin memastikan program tersebut benar-benar bermanfaat bagi warga yang tak bisa mengurus administrasi pertanahannya di hari kerja pada umumnya, yaitu Senin-Jumat.
-
Siapa saja yang terlantar di jalanan Pekanbaru? Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Baca juga:
Derita penghuni Panti Tunas Bangsa disuruh mengemis cari sumbangan
Polisi temukan 5 Balita disembunyikan pemilik Panti Tunas Bangsa
Ngaku tak bunuh balita Zilki, pemilik panti klaim sayang anak-anak
Polisi bakal tindak tegas panti asuhan tak layak & eksploitasi anak
Pemilik Panti Tunas Bangsa diduga aniaya bayi 18 bulan hingga tewas
3 Penghuni Panti Tunas Bangsa disuruh mengemis sambil bawa bakul