Jawaban Panglima TNI Andika soal Isu Hubungan Tak Harmonis dengan Kasad Dudung
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah isu tersebut. Dia menegaskan, selalu bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku.
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon melempar isu hubungan tidak harmonis Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah isu tersebut. Dia menegaskan, selalu bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa Andhika Perkasa mengubah ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah. Ketika jabatannya naik menjadi Kepala Staff Angkatan Darat, Andhika merombak pola konsumsi para prajurit di medan operasi.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Bagaimana Andhika Perkasa merancang ransum TNI yang baru? “Saya desain dan saya bandingkan dengan negara maju. Itu ada teorinya. Kilo kalori harus terpenuhi tapi gimana caranya itu tidak terlalu berat yang kita banyakin adalah porsi protein,” tandasnya.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
"Ya dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-perundangan, tetap berlaku selama ini, jadi tidak ada kemudian yang berbeda," ujar Andika usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9).
Andika mengatakan hanya menjalankan tugasnya sesuai undang-undang. Bila ada pihak yang memandang berbeda, dia tidak masalah.
"Jadi mau berbeda a b c ya itu terserah bagaimana yang menyikapi tapi saya tetap melakukan tupoksi saya sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.
Terkait sikap Dudung, Andika meminta hal itu langsung ditanyakan ke Dudung langsung. Andika hanya menegaskan tugas keduanya tidak ada yang berbeda.
"Itu ditanyakan langsung ke dia. Menurut saya kita tetap menjalankan kegiatan kita sesuai dengan peraturan perundangan jadi enggak ada yang berbeda, dan enggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi," ujar Andika.
Sementara, soal anak Dudung yang gagal masuk Akmil, Andika membantahnya. Putra Dudung sudah masuk ke Akmil.
"Sekarang sudah masuk, jadi bagian dari mereka yang diterima," kata Andika.
Isu Hubungan Andika dan Dudung Tak Harmonis
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon mengungkap hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman merenggang. Effendi menyebut bahwa isu ketidakharmonisan Jenderal Andika dan Jenderal Dudung sudah bukan lagi rahasia umum bagi publik.
Kabar disharmoni Panglima dan Kasad itu turut di singgung Effendi dalam rapat Komisi I DPR terkait Rapat Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023 dan isu-isu aktual lainnya hari ini.
Rapat itu dihadiri Wamenhan Muhammad Herindra yang mewakili Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono. Sementara Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman diwakili Wakasad Mayjen Agus Subiyanto.
"Ini semua menjadi rahasia umum pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada Kasad. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada Kasad di situ," kata Effendi dalam rapat digelar di ruang Komisi I DPR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9).
Effendi lantas meminta Jenderal Andika memberi penjelasan tentang hubungannya dengan Dudung ketika diberi kesempatan nanti di dalam rapat.
"Saya tidak tahu, nanti silakan dijelaskan,” ujar dia.
Effendi menambahkan keluh kesahnya dalam Raker Komisi I. Dia menilai ego Jenderal Andika dan Jenderal Dudung bisa merusak tatanan hubungan antara senior dan junior di TNI.
"Ego bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, pak. Dengan segala hormat saya, pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung," kata dia.
Politikus PDIP Effendi Simbolon membahas kembali kabar bahwa putra Jenderal Dudung ditanyakan tidak lulus dari Akademi Militer (Akmil). Effendi mengatakan ada isu yang beredar tentang anak Dudung tidak masuk Akmil karena usianya.
"Saya punya catatan ini tidak elok kalau saya sampaikan, pak. Dari mulai pertentangan soal ini, banyak sekali catatannya sampai ke urusan anak Pak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan karena tinggi badan. Saya nggak tahu, silakan nanti bapak jelaskan," kata Effendi dalam Raker Komisi I.
(mdk/gil)