Jelang HUT RI, penjahit di Aceh panen order bendera Merah Putih
Saifullah bahkan harus membagi jadwal kerja buat menyelesaikan pesanan.
Setiap menjelang perayaan HUT kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mendatangkan berkah bagi sebagian warga di Aceh. Salah satunya para penjahit.
Mendadak jelang Agustus, order pembuatan bendera meningkat drastis. Hal ini seperti terlihat di toko penjahit di kawasan Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh. Para pekerja bahkan harus berbagi jadwal. Ada yang bekerja dari pagi hingga sore, ada pula yang bekerja pada malam hari guna menyelesaikan pesanan tepat waktu.
"Satu minggu belakang sejak tanggal 20 Juli 2015 banyak yang pesan, sekarang sudah sampai 20 bal kain habis untuk menjahit bendera ini," kata pemilik toko jahit, Saifullah, di Banda Aceh, Jumat (31/7).
Untuk menyelesaikan pesanan kebanyakan dari instansi Kodam Iskandar Muda, kata Saifullah, dia terpaksa harus menambah tenaga kerja dan membagikan jadwal kerja siang dan malam. Dalam sehari sedikitnya ratusan lembar bendera harus diselesaikan dalam berbagai ukuran, itu belum termasuk pesanan untuk umbul-umbul merah putih.
Saifullah mematok harga Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu buat sehelai bendera merah putih buatannya. Harganya sangat tergantung ukuran bendera yang dipesan. Sementara umbul-umbul lebih variatif, tergantung model dan besarnya. Rata-rata dibanderol dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.
"Saya sudah menjahit seperti ini lebih 30 tahun, fokus jahit baju dinas untuk PNS, Polri, TNI," imbuh Saifullah.
Saifullah mengaku, sekarang pesanan baju dinas sepi, makanya dia beralih menjahit bendera merah putih jelang tahun NKRI. Hingga saat ini, dia telah menjahit 500 lebih bendera. Pesanan ini diperkirakannya akan terus meningkat hingga sepekan jelang puncak peringatan hari ulang tahun Indonesia ke-70.