Jembatan apung pertama di Indonesia ditarget beroperasi akhir 2016
Jembatan apung ini masih memerlukan beberapa penyempurnaan posisi dan kekuatan jembatan. Salah satunya pemasangan pancang yang berfungsi sebagai pengait supaya jembatan aman dan stabil dari arus laguna dan pasang surut air laut.
Jembatan apung pertama hasil ciptaan anak bangsa rencananya akan diresmikan penggunaannya pada Desember 2016. Jembatan ini akan menghubungkan Desa Ujung Alang dan Desa Klaces di Kecamatan Kampung Laut, Cilacap.
Pimpinan proyek jembatan apung Kampung Laut, Nazib Faizal menuturkan, jembatan apung akan memasuki tahap pemasangan dan pengaturan di lokasi penghubung dua desa mulai Rabu (16/11). Setelah selesai tahap itu maka secara teoritis jembatan sepanjang 71 meter itu diharapkan sudah bisa digunakan masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca di Banyumas? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Kapan jembatan kaca di Banyumas pecah? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Apa yang terjadi di jembatan kaca Wahana Wisata Banyumas? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah. Insiden pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan seorang pengunjung meninggal dunia dan seorang lainnya terluka.
-
Kapan kejadian di jembatan kaca Wahana Wisata Banyumas terjadi? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah.
-
Di mana Jembatan Cikacepit berada? Salah satu peninggalan tersebut adalah Jembatan Cikacepit yang terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
-
Kenapa jembatan kaca di Banyumas bisa pecah? Berdasarkan keterangan awal dari pengelola tempat wisata, diketahui bahwa jembatan itu dibangun selama 11 bulan dan tidak ada uji kelayakan dari pihak terkait.
"Jadi besok (Rabu, 16/11) akan di set-up, kira-kira sekitar pukul 12.00 WIB. Kalau setting otomatis bisa sampai digunakan jembatannya. Hanya nanti masih dikerjakan oleh warga," katanya, Selasa (15/11).
Nazib mengatakan, jembatan apung ini masih memerlukan beberapa penyempurnaan posisi dan kekuatan jembatan. Salah satunya pemasangan pancang yang berfungsi sebagai pengait supaya jembatan aman dan stabil dari arus laguna dan pasang surut air laut.
Saat penarikan jembatan apung sejauh 11 kilometer dari lokasi perakitan di pinggir Sungai Citanduy, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, direncanakan langsung dilakukan pengaturan dan pemasangan di tempat lokasi. Namun, pemasangan jembatan apung baru bisa dilaksanakan pada Rabu (16/11) lantaran harus melakukan asessment dengan pihak PLN karena ada kabel listrik yang melintang di atas jembatan.
"Yang pasti, peresmian Insya Allah akan dilakukan pada 1 Desember 2016. Kemungkinan Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan datang. Untuk saat ini, kami masih melakukan penyempurnaan, tes beban dan sebagainya, seperti kekuatannya juga," ucapnya.
Saat ini pembangunan jembatan juga memasuki tahap pengerjaan abutment atau pondasi pilar di masing-masing sisi jembatan. Jembatan apung hasil kreasi Balitbang Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terdiri dari rangka-rangka hollow menggunakan material baja ringan. Rangkaian rangka yang berdiri di atas dua pondasi ponton berukuran 4,6 meter x 8 meter bermaterial foam dan beton.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Herry Vaza mengatakan proyek pembuatan jembatan apung dimulai tahun 2015 yakni pengadaan rangka jembatan yang terbuat dari baja. Kemudian, pada tahun 2016 persiapan dilakukan untuk di lapangan. "Jembatan ini direncanakan untuk pejalan kaki dan sepeda motor ringan," ucapnya.
Dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan pembuatan jembatan apung serupa juga dilaksanakan di beberapa tempat lain di Indonesia. "Yang jelas, ini merupakan bagian dari program pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo dalam membangun pulau terluar," ujarnya.
(mdk/noe)