Jenazah diduga pemancing ditemukan di Sendangbiru
Jenazah diduga pemancing ditemukan di Sendangbiru. Karena sudah lima hari di laut, kondisi jenazah sangat memprihatinkan dan mengeluarkan bau busuk. Jenazah tidak dapat dikenali, bahkan keluarga korban juga masih belum yakin dengan jenazah tersebut.
Sesosok jenazah dalam kondisi hancur ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang melaut. Jasad tersebut diduga salah satu korban kecelakaan yang tertelan ombak laut saat sedang memancing enam hari lalu.
"Korban ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB, empat mil dari pulau Sempu. Seorang nelayan melaporkan kepada Sutarman, nelayan yang juga anggota SAR Malang Rescue Selatan," kata Agus Mahardika, seorang petugas SAR di Rumah Sakit Saiful Anwar, Senin (26/9).
Berdasarkan laporan dari nelayan tersebut, para petugas SAR langsung menuju titik lokasi jenazah diketahui. Jenazah selanjutnya dibawa ke Pantai Sendang Biru.
Karena sudah lima hari di laut, kondisi jenazah sangat memprihatinkan dan mengeluarkan bau busuk. Jenazah tidak dapat dikenali, bahkan keluarga korban juga masih belum yakin dengan jenazah tersebut.
Sebelumnya, dua saudara kakak beradik tertelan ombak Pantai Rantai Wulung, Kondang Merak, Kabupaten Malang saat asyik memancing. Korban atas nama Dani Oktafianto (30) dan Tedi Wahyu Febrianto (22) dihantam ombak besar saat sedang memancing di sebuah tebing karang.
Dahsyatnya ombak membuat keduanya terjatuh dan terseret ke tengah laut. Sementara ayah korban, Didik Junianto (55) dan saudaranya yang lain, Galuh Septiadi Wijaya (15) selamat.
"Sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah dikirimkan ke kamar jenazah rumah sakit Saiful Anwar untuk proses autopsi," tegasnya.
Sebelumnya sempat muncul dugaan kalau jenazah tersebut adalah korban kecelakaan kapal nelayan. Namun melihat postur tubuh, petugas meyakini korban adalah Tedi Wahyu Febrianto (22).
Sementara itu, keluarga korban Dani Oktafianto (30) dan Tedi Wahyu Febrianto (22) terlihat memenuhi kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Tampak istri korban dan orang tua korban terus menangis.