Jerit Warga Pulau Bawean Usai Gempa, Titip Pesan Ini Buat Pengusaha Kapal
Warga ingin semua bahu membahu membantu korban gempa
Warga ingin semua bahu membahu membantu korban gempa
Jerit Warga Pulau Bawean Usai Gempa, Titip Pesan Ini Buat Pengusaha Kapal
Bencana gempa yang melanda Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur beberapa waktu lalu membuat warga setempat terpaksa harus wara wiri keluar pulau.
Untuk meringankan beban warga setempat, sejumlah tokoh hingga kepala desa mendesak agar pengusaha kapal mau menurunkan harga tiket pascabencana gempa.
Agar dapat sedikit meringankan beban warga.
"Sudah sepatutnya pengusaha kapal membantu meringankan beban masyarakat Bawean, dengan menurunkan tarif tiket untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terkena bencana," kata Yahya Zaini, salah satu tokoh asal Bawean, Minggu (31/3).
Yahya meminta manajeman kapal rute Gresik-Bawean dan sebaliknya, agar memprioritaskan santri yang hendak pulang kampung. Sebab, banyak dari mereka yang saat ini dibutuhkan oleh keluarganya yang ada di Bawean.
"Dengan kondisi seperti ini, kami harap Pemda Gresik menambah jadwal operasi kapal dari sebelumnya. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, dan untuk membantu pengiriman bantuan logistik terhadap warga terdampak bencana gempa," kata pria yang juga anggota DPR RI itu.
Diketahui, harga tiket ke Pulau Bawean di kisaran Rp100 ribu hingga Rp200 ribuan. Besar kecilnya harga tiket, ditentukan oleh jenis kapal yang ditumpangi.
Senada juga disampaikan Kepala Desa Grejek, Kecamatan Tambak, Bawean, Murtazam.
Dia mendesak pengusaha kapal agar meringankan tarif tiket kapal. Mengingat kondisi warga Bawean yang tengah dilanda bencana alam.
"Menurunkan tarif tiket kapal untuk sementara waktu, tidak akan membuat manajeman kapal bangkrut. Tentu ini bagus untuk membantu masyarakat yang tengah kesulitan," kata Murtazam.
Sekretaris Desa (Sekdes) Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Ahmadi Amir, juga meminta agar pengusaha kapal memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga Bawean. Hingga kondisi Bawean stabil seperti semula.
"Pengusaha kapal jangan hanya memikirkan mencari untungnya saja. Saya harap pengusaha kapal membantu dengan menurunkan tarif tiket kapal untuk membantu masyarakat Bawean yang sedang kesulitan ekonomi,” ujar Amir.
“Saya juga berharap di momen jelang lebaran ini, manajeman kapal memprioritaskan santri yang hendak pulang kampung," tambah Amir.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean, Muhammad Fauzi Rauf, berharap manajeman kapal penumpang Bawean-Gresik dan sebaliknya menurunkan tarif tiket kapal. Baik itu KM Express Bahari maupun KMP Gili Iyang yang biasa beroperasi.
"Terkait dengan kondisi terkini di Bawean layanan transportasi sebaiknya tidak melulu semata-mata mencari untung. Ini saatnya ikut membantu meringankan beban masyarakat yang sedang kesulitan. Mungkin Pemda Gresik bisa membantu memberikan subsidi tarif tiket kepada warga Bawean yang akan mudik," kata Fauzi.
Setidaknya, kata Fuaizi, kebijakan ini berlaku sampai masa status 'Tanggap Darurat Bencana Gempa Bawean selama 21 Hari' terhitung dari 22 Maret hingga 11 April 2024.
Kebijakan ini telah ditetapkan dan diputuskan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.