Jijik muntahan, Paini dorong balita asuhannya hingga tewas
Awalnya, Paini melaporkan Anggraeni meninggal dunia karena terjatuh dari kursi.
Paini (48) tega mendorong balita asuhannya, Anggraeni Wulandari (4) hingga meninggal dunia karena kepalanya terbentur kursi. Alasannya karena dia jijik dengan muntah Anggraeni di baju yang dikenakannya.
Awalnya, Paini melaporkan Anggraeni meninggal dunia karena terjatuh dari kursi. Namun polisi curiga, karena balita malang itu tanda-tanda mengalami kekerasan akibat penganiayaan.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam, Paini mengakui kalau Anggraeni terbentur kursi. Balita itu didorong kepalanya, hingga terjatuh.
"Dia tiba-tiba muntah dan saya jijik dengan muntahannya. Spontan saya jundho kepala," kata Paini di Mapolres Malang, Senin (15/8).
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Adam Purbantoro mengatakan, sejumlah bekas luka ditemukan sehingga semakin memperkuat keyakinan adanya kejanggalan dalam kematian korban akibat kekerasan. Awalnya kematian korban dilaporkan ke Polsek Dampit, karena terjatuh dari kursi.
"Setelah kita dalami kasusnya, ditemukan sejumlah luka di sekujur tubuh korban. Polisi menduga, tersangka sering menyiksa korban," kata Adam.
Tersangka, lanjut Adam, sering mencubit bagian paha kalau korban ngompol. Tersangka juga menggigit pipi sebelah kanan korban sampai lebam.
Akibat perbuatannya, Paini diancam Pasal 80 ayat (1) dan (3) juncto Pasal 76C Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dan atau pasal 44 ayat (1) dan (3) Undang-Undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pelaku diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Paini tercatat sebagai warga Dusun Sawur, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Sehari-hari bersama Miseno suaminya, mengasuh Anggraeni yang ditinggal oleh orang tuanya, Rusdiana dan Agus, bekerja ke Surabaya. Sudah sekitar lima bulan bayi tersebut dititipkan.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa dampak buruk berteriak pada anak? Masalah lain yang juga mungkin muncul adalah kebiasaan ini tidak mengajarkan anak secara tepat mengenai bagaimana cara mengendalikan perilaku mereka. Hal ini bisa berdampak buruk secara jangka panjang dan membuat anak jadi sering berteriak juga.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
Baca juga:
Bocah SMP ditemukan tewas, dengan luka tusukan di leher
Ujang ditemukan tewas dengan luka 10 tusukan di parkiran minimarket
Setahun berlalu, misteri balita di Karangasem tewas belum terungkap
Dibegal, Tukang parkir tewas ditusuk punggung dan lehernya
Karyawan RSUD Cengkareng tewas ditusuk begal usai jenguk ibunya