JK saksikan peluncuran satelit pemantau lingkungan dan kapal laut
Satelit ini dibangun untuk identifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan dengan penginderaan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyaksikan peluncuran Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB dari Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN d Jalan Raya LAPAN Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/6). Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB diluncurkan dari Srihatikota, India pada 22 Juni 2016.
Dari pantauan merdeka.com, Wapres JK tiba di lokasi sekitar pukul 09.53 WIB. Kehadiran Wapres JK disambut langsung oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir.
Sebagai informasi, dalam Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB terbangun sistem yang akan membantu pemantauan terhadap kondisi alam Indonesia yang mempunyai tingkat biodiversitas tinggi, yaitu memiliki keanekaragaman Sumber Daya Alam (SDA) Hayati. Satelit LAPAN generasi ketiga ini memiliki berat 115 kilogram.
Satelit ini dibangun untuk mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan dengan membawa misi penginderaan. Muatan penginderaan jauh satelit ini berupa 4 bands multispectral imager beresolusi 18 meter dengan lebar swath 100 kilometer.
Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB dibangun atas kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Hasil pemantauannya akan dimanfaatkan untuk mendukung program pemerintah di bidang maritim. Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia dalam membangun perekonomian berkelanjutan maritim. Satelit ini juga mengemban misi pemantauan kapal laut dengan memanfaatkan sensor Automatic Identification System (AIS).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
Baca juga:
Lompatan teknologi yang pernah dilakukan Indonesia di masa lalu
JK sebut satelit BRIsat bakal menopang sistem perbankan Indonesia
BRI Satellite, strategi BRI untuk menghemat biaya
Sejarah di balik peluncuran satelit pertama Indonesia