Johanda dikabarkan sudah lama diawasi intelijen
Johanda dikabarkan sudah lama diawasi intelijen. Johanda di tahun 2011 pernah terlibat kasus bom buku yang menggegerkan Ibu Kota. Kini dia ditangkap lantaran aksinya meledakkan bom di kompleks tempat ibadah di Samarinda.
Sebelum beraksi, Johanda (33) pelaku peledakan bom di halaman Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Samarinda, Kalimantan Timur, dalam pengawasan intelijen Polri dan TNI.
Sekitar pukul 14.15 WITA siang ini, merdeka.com mencoba menyambangi masjid yang sering menjadi lokasi berkumpul Johanda dengan sejumlah orang. Lokasinya berjarak kurang dari 150 meter dari Gereja Oikumene.
Tak jauh dari sana, terdapat tempat tinggal Johanda, bersama seorang rekannya. Lokasi tinggal itu, kini dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.
"Sering ngumpul di masjid sini, malam sampai tengah malam. Banyak yang ngumpul, kalau saya lihat motor yang diparkir," kata tetangga sebelah masjid, yang meminta namanya tidak dimuat, saat berbincang bersama merdeka.com, Senin (14/11).
Kemarin polisi menggeledah lokasi setempat, dan mengamankan sejumlah barang dari sana. Johanda memang dikenal sebagai marbot, selain berjualan ikan nila.
"Aktivitasnya tertutup, saya yang tinggal di sebelah saja tidak tahu bicara apa kalau lagi ngumpul begitu, padahal saya bersebelahan," ujar warga itu lagi.
"Kita tidak hiraukan. Ada intel juga tanya-tanya. Ada dari Polda, Korem (Korem 091 ASN) dan Poltesta, terus memantau. Mungkin belum ada bukti, terus memantau saja," tambahnya.
Ditemui merdeka.com terpisah, ketua RT 04 kelurahan Sengkotek kecamatan Loa Janan Ilir Abdul Malik mengatakan, dari informasi Densus 88 antiteror, dia sudah mengetahui Johanda adalah residivis peledakan bom.
"Kita ragu, mantan kasus peledakan bom. Sudah, sudah dipantau intel. Cuma kan belum ada bukti untuk bisa menangkapnya. Yang jelas, mereka bukan warga RT 04 karena tidak pernah laporan," kata Malik.
-
Di mana Gudeg Jogja Bu Iin berada? Sebuah kedai angkringan di Perumahan Taman Kota, Jakarta Barat, menjadi buruan para pecinta kuliner di ibu kota.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Dimana letak Taman Gajah Bolong di Bojonegoro? Taman Gajah Bolong Terletak di tepi jalan Bojonegoro-Babat, Taman Gajah Bolong merupakan ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan wahana bermain anak.
-
Kapan Gedung Kawedanan Boja dibangun? Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an.
-
Di mana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
Baca juga:
Selama tiga hari Johanda merakit bom di rumah dekat Gereja Oikumene
Densus 88 tangkap 15 orang diduga terlibat bom Gereja Oikumene
Demokrat kecam aksi teror bom gereja di Samarinda
Ledakan gereja di Samarinda, Polda Metro perketat jaga tempat ibadah
Pasca-ledakan, Gereja Oikumene dijaga ketat polisi bersenjata