Jokowi: Krisis Ekonomi Global Benar-benar Nyata
"Indonesia satu setengah bulan lalu saya telepon managing director IMF Kristalina (Georgieva), dia mengatakan betul, betul dunia global berada pada krisis ekonomi yang tidak mudah, yang lebih berat dari depresi besar 1930," ungkap Jokowi.
Pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi kapan berakhir. Dengan hal itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, krisis ekonomi global benar-benar nyata terjadi.
"Saya ingin mengingatkan berkaitan urusan ekonomi, kemarin saya mendapat informasi bahwa krisis ekonomi global benar-benar nyata, ada benar dan semua merasakan," kata Jokowi saat pengarahan penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Kamis (25/6).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Jokowi menuturkan, Internasional Monetary Fund (IMF) memprediksi pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Amerika minus 8 persen. Kemudian, Jepang akan minus 5,8 persen, Inggris minus 10,2 persen, Perancis minus 12,5 persen, Italia minus 12,8 persen, Spanyol minus 12,8 persen dan Jerman minus 7,5 persen.
"Artinya apa, demand nanti akan terganggu, kalau demand terganggu supplynya akan terganggu, kalau supply terganggu produksi juga akan terganggu, artinya demand, supply, produksi semuanya rusak dan terganggu," tuturnya.
"Indonesia satu setengah bulan lalu saya telepon managing director IMF Kristalina (Georgieva), dia mengatakan betul, betul dunia global berada pada krisis ekonomi yang tidak mudah, yang lebih berat dari depresi besar 1930," ungkap Jokowi.
Oleh sebab itu, dalam mengelola manajemen krisis ini 'rem dan gas' harus betul-betul seimbang. Tidak bisa gas di urusan ekonomi, tetapi urusan kesehatannya menjadi terabaikan.
"Tidak bisa juga kita konsentrasi penuh di kesehatan tapi ekonominya sangat terganggu, gas dan rem ini lah yang saya selalu sampaikan kepada gubernur bupati, wali kota ada balance, ada keseimbangan sehingga semuanya dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan, inilah sulitnya saat ini," tutup Jokowi.
(mdk/rnd)