Jokowi: Masa Pandemi Menjadi Koreksi Total Dunia Pendidikan
Jokowi ingin cita-cita menciptakan sumber daya manusia unggul tidak terhenti. Dia ingin pendidikan berkualitas dapat merata ke seluruh Indonesia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, bahwa masa pandemi menjadi koreksi total bagi pendidikan di Indonesia. Masa pandemi juga jangan menjadi penghalang untuk mencapai kemajuan.
"Kondisi pandemi ini harus juga kita manfaatkan mengevaluasi mengoreksi total pendidikan kita, pandemi juga jangan menjadi penghalang untuk mencapai kemajuan," katanya dalam podcast Hardiknas 2021 bersama Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, Minggu (2/5).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Mengapa peringatan Hari Pendidikan Nasional penting bagi pendidikan di Indonesia? Peringatan Hardiknas merupakan momen istimewa bagi insan pendidikan untuk mengapresiasi jasa para pejuang pendidikan serta meningkatkan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa.
-
Apa makna dari peringatan Hari Pendidikan Nasional? Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita sematkan pesan inspiratif yang dapat memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk lebih menghargai dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Karena melalui pendidikan, kita menanam benih-benih masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati? Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, bukan sekadar momen untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya, melainkan juga kesempatan untuk membangkitkan semangat belajar dan mengajar yang berkelanjutan.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Jokowi ingin cita-cita menciptakan sumber daya manusia unggul tidak terhenti. Dia ingin pendidikan berkualitas dapat merata ke seluruh Indonesia.
"Saya sangat berharap cita cita untuk mencapai SDM unggul tidak terhenti agar pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia benar-benar dirasakan rakyat kita dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote," ucapnya.
Senada dengan Jokowi, Menteri Nadiem mengatakan bahwa ia sudah punya intuisi apa yang perlu diperbaiki untuk pendidikan di Indonesia ke depan sebelum pandemi terjadi. Kemudian, terlihat lebih jelas apa yang perlu diperbaiki di dunia pendidikan ketika pandemi sudah terlanjur terjadi.
"Sebenarnya banyak sekali Pak Presiden hal hal yang sebelumnya intuisi kita sudah merasakan perlu ada perubahan di pendidikan tapi karena pandemi ini menjadi jauh lebih jelas, kesenjangan digital, akses internet tida merata, akses guru berkualitas tidak merata, penganggaran kita yang tidak menganggarkan daerah-daerah 3T ketahuan," ungkap Nadiem.
"Ketahuan semuanya, kelihatan semuanya karena pandemi ini dan ini menjadi koreksi kita dan menjadi bahan evaluasi kita untuk kita perbaiki," timpal Jokowi.
Nadiem lalu menambahkan, sejak pandemi guru guru terpaksa mempelajari berbagai macam platform pendidikan secara digital. Jika pandemi tidak terjadi, dia pesimis tenaga pengajar secara cepat beradaptasi dengan teknologi.
"Kalau tidak pandemi tidak mungkin pak, bis sepuluh tahun kita mencapai itu, tapi karena pandemi jumlah guru dan orang tua yang belajar teknologi luar biasa," kata eks bos Gojek itu.
"Dan mereka mengakses seminar seminar online kita partisipasinya semuanya memecahkan rekor rekor, jadi luar biasa semangat guru di masa pandemi ini," tandas Nadiem.
Baca juga:
Anies: Saya Produk Pendidikan Indonesia 100 Persen
Soroti Biaya Mahal Hingga Kasus Ijazah, Wagub Uu Ancam Cabut Izin Lembaga Pendidikan
Ketua KPK Tempatkan Pendidikan Sebagai Strategi Pertama Pemberantasan Korupsi
Semangat Ibu-Ibu Berantas Buta Aksara di Hari Pendidikan Nasional
Menkeu: Pendidikan Berperan Majukan dan Ubah Peradaban Bangsa
FSGI Nilai Pemerintah Belum Mampu Atasi Krisis Pendidikan di Tengah Pandemi