Jokowi Sebut Indonesia Belajar dari India Tangani Lonjakan Covid-19
Presiden mengatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah menelepon Menkes India. Presiden juga telah menelpon Perdana Menteri India Narendra Modi, untuk menanyakan penyebab lonjakan kasus di India.
Presiden RI Joko Widodo mengatakan Indonesia belajar dari penanganan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India dalam menangani pandemi di Tanah Air.
"Saat ini India sudah anjlok lagi turun menjadi 50 ribu kasus per hari. Kita belajar dari sana," ujar Presiden dalam sambutannya pada pembukaan Munas VIII Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Kendari, Sulawesi Tenggara, sebagaimana disaksikan melalui tayangan Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu (30/6).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Presiden mengatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah menelepon Menkes India. Presiden juga telah menelpon Perdana Menteri India Narendra Modi, untuk menanyakan penyebab lonjakan kasus di India.
"Dua-tiga hari, satu minggu ini juga sama, di negara lain lompatan eksponensial terjadi di Inggris, di Israel. Australia, di Sidney juga lockdown karena kenaikan sangat tinggi," ujar Presiden.
Presiden menyampaikan saat ini adalah saat yang sulit dan tidak mudah bagi dunia usaha, bagi perekonomian nasional dan global. Di Indonesia sendiri dalam beberapa pekan terakhir terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang tinggi.
Oleh sebab itu Presiden mengajak semua pihak berhati-hati, tidak lengah dan harus waspada. Kepala Negara meminta pimpinan daerah memastikan ekonomi dan kesehatan berjalan beriringan.
"Kita saat Januari telepon India, kita belajar dari sana. Akhir Januari kasus kita naik sudah 176 ribu kasus. Pernah turun di Mei pertengahan, saya ingat, turun menjadi 87 ribu kasus. Tetapi begitu ada liburan, liburan lebaran kemarin plus varian baru, hari ini kita naik melompat dua kali lipat lebih menjadi 228 ribu. Inilah yang saya sampaikan kita harus hati-hati, kita harus tetap waspada, kita tak boleh lengah," jelasnya.
Presiden menegaskan varian baru COVID-19 terus dipelajari. Presiden mengaku kerap menelepon Wisma Atlet setiap jam 10 hingga jam 12 malam, untuk memperoleh data.
"Saya selalu telepon ke petugas mengenai keterisian tempat tidur di Wisma Atlet. Pernah September itu 92 persen, saya betul-betul sudah gemetar, grogi betul, tapi bisa turun. Bahkan di pertengahan Mei, 18 Mei itu turun 15 persen, dari 92 ke 15 persen, sudah senang. Tapi begitu ada liburan, hari ini saya harus ngomong apa adanya, 90 persen," ujar Presiden.
Presiden mengatakan Indonesia harus terus mengejar vaksinasi. Hingga hari ini vaksinasi sudah menyentuh angka 42 juta dosis. "Sekarang tidak ada tawar-menawar, Juli satu juta harus, Agustus 2 juta harus," ujarnya.
Baca juga:
Jokowi Curhat Sempat Gemetar Gara-Gara Pasien Covid-19 Makin Membengkak
113 Pegawai KPK Positif Covid-19, Satu Penyidik Meninggal Dunia
Kasus Covid-19 Varian Delta Ditemukan di 9 Wilayah Jabar
Pemprov DKI Prediksi Kasus Aktif Covid Bisa Tembus 100.000 Pada Awal Juli
Penelitian: Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna Produksi Respons Imun Jangka Panjang
Jokowi Sebut Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 Mencapai 72 Persen