Jumlah Jemaah Haji Asal Indonesia Tahun Ini Cetak Rekor Sejarah, Ini Alasannya
Total keseluruhan jemaah haji Indonesia sebanyak 241.000 jemaah.
Jumlah Jemaah Haji Asal Indonesia Tahun Ini Cetak Rekor Sejarah, Ini Alasannya
Jelang pelaksanaan wukuf di Arafah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hadir memberikan sambutan di Tenda Misi Haji.
- Kemenag: 81.129 Jemaah Haji Tiba di Tanah Air
- Jemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
- Haji 2024, Jemaah Gelombang Pertama Mulai Diberangkatkan ke Tanah Suci 12 Mei
- Terbanyak Sepanjang Masa, 241.000 Jemaah Haji Indonesia Akan Berangkat ke Tanah Suci Tahun 2024
Di hadapan para jemaah, Yaqut mengatakan jemaaah asal Indonesia menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan jemaah negara lain.
"Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, jumlah jemaah haji asal Indonesia adalah yang terbesar di Tanah Suci ini," kata Yaqut di Tenda Misi Haji I, Arafah, Arab Saudi, Sabtu (15/6).
Yaqut menjelaskan pada tahun 2024, Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi menambah kuota jemaah haji Indonesia. Semula kuota asal 221.000 ditambah kuota tambahan sebanyak 20.000.
Sehingga total keseluruhan jemaah haji Indonesia sebanyak 241.000 jemaah. Yaqut bilang jumlah tersebut menjadi rekor terbaru penyelenggaraan haji terbesar di Indonesia.
"Ini memecahkan rekor jemaah terbesar bukan hanya di dunia tetapi dalam sejarah penyelenggaraan misi haji," kata Yaqut.
Untuk itu, Pemerintah Republik Indonesia selalu berupaya secara serius untuk menyelenggarakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
Caranya melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait di Indonesia maupun di Arab Saudi, Pemerintah terus melakukan peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Di sisi lain, penyelenggaraaan ibadah haji dilakukan di Arab Saudi yang tentunya memiliki kebijakan-kebijakan yang harus dihormati. Terutama kebijakan yang tujuannya untuk peningkatan layanan kepada Jemaah haji.
"Komitmen, koordinasi dan kerja sama yang sinergis menjadi kunci untuk kelancaran penyelenggaraan ibadah haji," beber Yaqut.
Berikut ini beberapa perbaikan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024:
A. Percepatan Keimigrasian (fast track) jemaah dilakukan di tiga embarkasi besar yaitu Jakarta, Solo dan Surabaya sehingga masa antrean di Bandara Saudi tidak lama;
B. Bimbingan Manasik Ibadah Haji, dilakukan secara intensif dan variatif, dengan berbagai pola seperti manasik sepanjang tahun, sapa jemaah, metode online dan ofline serta media manasik yang menarik dan kekinian;
C. Katering Jemaah Haji bercitarasa Indonesia; penggunaan bumbu masakan dan juru masak (chef) asal Indonesia, Selain untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, ini berdampak meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri dan membangun ekosistem ekonomi haji yang prospektif;
D. Perubahan Batik jemaah haji; selain nilai estetis yang baik, perubahan model batik jemaah haji mempunyai makna tersendiri.
E. Layanan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas; di mana tahun 2024 ini berjumlah kurang lebih 45,000 jemaah dengan layanan khusus yang terus ditingkatkan.