Jurnalis Dianiaya Usai Tegur Pemilik Kafe, Pelaku Diciduk Polisi
Pelaku penganiayaan jurnalis ditangkap. Peristiwa penganiayaan itu terjadi di salah satu kafe Jalan Tiga Desa, Kelurahan Bumi Emas, Kecamatan Bengkayang, Sabtu (27/3) dini hari.
Pelaku penganiayaan jurnalis ditangkap. Peristiwa penganiayaan itu terjadi di salah satu kafe Jalan Tiga Desa, Kelurahan Bumi Emas, Kecamatan Bengkayang, Sabtu (27/3) dini hari.
"Pelaku sudah diamankan, lagi interogasi guna dimintai keterangan serta ditindaklanjuti," kata Kasat Reskrim Polres Bengkayang, Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) AKP Antonius Trias Kuncorojati dilansir dari Antara, Minggu (28/3).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
Cekcok yang terjadi mengakibatkan jari manis tangan sebelah kiri korban putus digigit oleh pelaku berinisial S.
Kurnadi saat ini sedang mendapatkan perawatan medis di RSUD Bengkayang. Selain jarinya putus digigit, tampak juga beberapa luka lebam di bagian tubuh akibat penganiayaan yang terjadi.
Kurnadi menuturkan bahwa sebelum kejadian dirinya sempat menegur dan memperingati agar pemilik kafe tidak melakukan keributan yang mengganggu tetangga sekitar. Namun teguran tersebut tidak diindahkan.
"Sebelum jam 12 saya ada menegur pemilik kafe minta untuk tidak memutar musik keras-keras, karena mengganggu warga sekitar termasuk kami. Kebetulan rumah kami tidak jauh dari kafe tersebut. Saya juga ingatkan agar mereka tidak membuka kafe lewat dari jam 12 malam, dan itu sangat mengganggu apalagi dengan musik-musik yang nyaring," ujar Kurnadi.
Setelah memberikan teguran langsung, ia pun kembali ke rumah. Namun, sudah melewati jam 12 malam, sekitar pukul 2 subuh, kafe tersebut masih beroperasi. Karena tidak terima, ia datangi kembali untuk menegur pemilik kafe dan dengan sengaja mematikan stut listrik (KWH Meter).
"Saya itu hanya minta dikecilkan suara musiknya. Karena juga tidak diindahkan dan melewati batas waktu yang saya minta, maka saya matikan stut listrik (KWH Meter) kafe itu," katanya lagi.
Setengah jam kemudian, pelaku penganiayaan bersama rekan-rekannya mendatangi Kurnadi. Pelaku yang justru bukan pemilik kafe itu datang marah-marah hingga berujung pada penganiayaan.
"Saya matikan listriknya sekitar jam 2 pagi lah. Kalau pemiliknya keberatan kan pasti bertanya, ini tiba tiba selang setengah jam yang datang justru pelaku dan kawan-kawannya menyerang saya, yang merupakan orang luar bukan pemilik kafe," ujar Kurnadi.
Baca juga:
Tersinggung Disebut Lemah, Residivis di Tabanan Tikami Tetangga hingga Tewas
5 Pembacok Juru Parkir dan Pedagang Pasar Rau Serang Ditangkap di Lampung
Polisi Tangkap 5 Pelaku Pembacokan yang Akibatkan Korban Tewas di Pasar Rau
6 Tahun Jadi Buronan, Tersangka Penganiayaan Ditangkap saat Pulang ke Dairi
Anggota Polres Pringsewu Diperiksa Propam Terkait Dugaan Kekerasan
Jurnalis Dianiaya Usai Tegur Pemilik Kafe, Pelaku Diciduk Polisi
Polisi Tangkap Viral Pelaku Penganiayaan Sopir Pikap di Cipayung