Kabut Asap Makin Parah, Gubernur Riau Tetapkan Darurat Pencemaran Udara
“Semoga ada perubahan, hujan segera turun. Kita lihat dulu kondisinya," ucap Syamsuar.
Sudah satu bulan kabut asap menyelimuti sejumlah daerah di Riau. Salah satunya Pekanbaru yang terdampak asap, hingga mengakibatkan pendidikan lumpuh dan sejumlah penerbangan dibatalkan maskapai. Ribuan masyarakat Riau juga terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Karena itu, Gubernur Riau Syamsuar menetapkan status darurat pencemaran atau kabut asap di udara akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). "Mulai hari ini kita tetapkan keadaan darurat pencemaran udara di Riau," ujar Syamsuar saat konferensi pers Senin (23/9).
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Kenapa Kue Asidah di Riau bentuknya unik? Namun lain halnya dengan kue Asidah yang memiliki bentuk unik dan lebih beragam. Hal ini dikarenakan bentuk kue tersebut disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembuatnya.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Apa makanan khas Riau yang terbuat dari tulang kaki sapi? Apabila sedang berlibur ke Riau, tidak afdol rasanya jika tidak eksplor kulinernya. Salah satu sajian khasnya yang cukup populer adalah Sup Tunjang. Makanan yang satu ini merupakan sup tulang kaki sapi yang dilengkapi dengan sayuran.
-
Kenapa tari zapin berkembang di Riau? Sebagian besar tari zapin berkembang di daerah Riau, terutama pada daerah pesisir pantai seperti Kabupaten Pekanbaru, Siak Sri Indrapura, Dumai, Rokan Hilir, Kampar Indra Girihulu, Kuantan Singingi, hingga Bengkalis.
Syamsuar menjelaskan, masa status darurat berlaku mulai hari ini hingga 31 September. Namun jika kondisi udara di Riau masih belum berubah, maka masa berlaku status tersebut akan diperpanjang.
“Semoga ada perubahan, hujan segera turun. Kita lihat dulu kondisinya," ucap Syamsuar.
Dalam penanggulangan kebakaran hutan dan kabut asap, Syamsuar menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Kahutla Riau itu. Dia memimpin segala upaya penanggulangan di segala aspek penanganan karhutla di Riau.
Syamsuar mengaku pemerintah sudah menyiapkan tempat untuk evakuasi bagi warga yang rentan terkena dampak asap. tempat itu berupa posko kesehatan. Bisa dimanfaatkan masyarakat, anak-anak dan ibu hamil. Namun bagi pengidap asma, akan dirujuk ke rumah sakit.
"Untuk anak-anak, ibu-ibu hamil dan orangtua yang asma akan dirujuk ke rumah sakit," jelasnya.
Untuk diketahui, kebakaran hutan dan lahan semakin memburuk selama Agustus hingga September. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mendeteksi adanya 256 titik panas atau hostpot di provinsi Riau. Dari jumlah itu, terdapat 172 titik api dipastikan berasal dari kebakaran hutan dan lahan.
Titik api itu menimbulkan kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah di Riau. Paling terdampak yakni Kota Pekanbaru, dengan jarak pandang hanya 500 meter akibat asap. Bandara pekanbaru dan dunia pendidikan lumpuh akibat kebakaran itu.
Baca juga:
Gara-Gara Kabut Asap, Pasutri di Pekanbaru Gagal Honeymoon ke Yogyakarta
Diselimuti Kabut Asap dari Indonesia, Thailand Imbau Warganya Kenakan Masker
Imbas Karhutla, Industri di Riau Alami Kerugian Hingga Miliaran Rupiah
Jarak Pandang Hanya 500 Meter, 6 Penerbangan Batal Terbang ke Pekanbaru
14 Penerbangan di Pekanbaru Terdampak Kabut Asap
Analisa BMKG: Asap Berbahaya di Pekanbaru Kiriman dari Jambi