Kakak Beradik Tewas Terseret Arus, Begini Dramatisnya Evakuasi di Gorong-Gorong
Dua orang kakak beradik terseret arus saat hujan deras dan banjir Selasa (25/4) sore di Depok. Keduanya terseret arus ketika berjalan di gorong-gorong air. Keduanya ditemukan sudah tidak bernyawa. Kedua korban adalah S (12) dan N (17).
Dua orang kakak beradik terseret arus saat hujan deras dan banjir Selasa (25/4) sore di Depok. Keduanya terseret arus ketika berjalan di gorong-gorong air di Jalan Tawakal RT 03/17, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Cipayung, Depok.
Keduanya ditemukan sudah tidak bernyawa. Kedua korban adalah S (12) dan N (17)
-
Di mana Terasering Panyaweuyan yang viral karena kekeringan ini berada? Momen wisata bukit Terasering Panyaweuyan di Majalengka yang alami kering kerontang, dibagikan warganet di media sosial baru-baru ini.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
Petugas melakukan pencarian sejak Selasa (25/4) malam . Satu korban berhasil ditemukan pada pukul 20.00 WIB. Pencarian dihentikan karena sudah malam dan dilanjutkan Rabu (26/4) pagi. Korban pertama semalam langsung dibawa ke rumah duka di Cagar Alam Selatan, Pancoran Mas, Depok.
"Korban pertama telah berhasil ditemukan pukul 20.00 WIB. Jasadnya ditemukan di radius kurang lebih 90 meter dari lokasi kejadian dan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR JAKARTA, Fazzli selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/4/).
Kasie Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Tessy Haryati mengatakan, korban kedua yang ditemukan adalah N (17).
"Korban kedua telah berhasil kita temukan berada di dalam sebuah akar batang terdapat sumber mata air jasad korban menggunakan baju warna pink, gender perempuan dan kuku menggunakan kutek langsung dievakuasi tim," katanya.
Terpisah Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas Iptu Abu menuturkan, mulanya kedua korban kemarin sore hendak pulang ke rumah. Kondisi saat itu di lokasi sedang banjir dan air meluap dengan ketinggian sekitar 50 cm.
“Saksi menolong tapi kedua korban hanyut terbawa arus air dan tenggelam menuju rawa merupakan tempat penampungan ketika air meluap,” katanya.
Saat ini kedua korban sudah dibawa ke rumah duka. Korban langsung dimakamkan oleh keluarga.
“Kedua jenazah sudah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan pihak keluarga,” tukasnya.
Petugas digigit lintah saat pencarian korban
Sementara itu, dalam proses pencarian korban sejak kemarin ada 13 anggota DPKP Kota Depok terkena gigitan lintah. Karena di lokasi ditemukan banyak lintah dan ular weling.
"Semalam ada 12 orang kena, sekarang 1 orang nih sudah kena dari Damkar," kata Kasie Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tessy Haryati.
Diakui, banyaknya lintah dan ular menjadi kendala yang dihadapi saat proses pencarian korban.
"Kendalanya ini banyak ular weling di sini dari semalem banyak ular dan kita sudah tangkap," ujarnya.
Selain itu, di lokasi kejadian, dasarnya penuh dengan lumpur dan rumput. Di dalamnya juga ada ruang kosong yang kemungkinan berisi air setinggi 60 cm. Dengan kondisi seperti itu akhirnya petugas harus diganti tiap satu jam sekali.
Total petugas yang dikerahkan sebanyak 50 orang terdiri dari 12 petugas DPKP Depok dengan 2 tim penyelam di dalamnya. Selain itu ada relawan juga seperti Tagana dan PMI serta Pramuka juga kepolisian.
“Ini berbeda yah yang dipakai untuk rekayasa penyelamatan dalam air dengan di darat. Jadi sirkulasi itu setiap 1 jam harus berganti pasukan. Total 50 orang,” tutupnya.
(mdk/noe)