Kali Wonokromo, dari cerita mistis hingga sejarah Surabaya
Dalam satu pekan ini misalnya, sudah ada dua korban yang meninggal di Kali Wonokromo.
Mashudi (60), penarik becak asal Jember dan tinggal di Jalan Wonokitri, Surabaya, ditemukan tewas tenggelam di Kali Wonokromo. Meski Tim SAR sudah turun tangan, jasad Mashudi baru ditemukan setelah Suwari alias Mbah Malang (53) yang dikenal sebagai 'orang pintar' turun tangan.
Menemukan orang tenggelam bukanlah hal yang mudah. Apalagi lokasi tenggelamnya di tempat yang dipercaya angker, seperti Kali Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Butuh orang 'pintar' untuk mencari korban tenggelam di sungai angker.
-
Mengapa tarian Ketuk Tilu awalnya dikaitkan dengan kepercayaan mistis? Dengan kata lain mampu menghubungkan manusia dengan para roh leluhur.
-
Apa yang dilakukan Tyas Mirasih dan Tengku Tezi saat ini? Kerja Bareng Mereka kini juga kerap kerja bareng . Mereka beberapa kali diundang di sebuah acara talkshow bersama. Dalam potret ini, keduanya juga kompak memakai blazer agar tampak tidak terlalu formal namun juga rapi.
-
Bagaimana suasana yang tercipta di sesi pemotretan Tyas Mirasih dan Tengku Tezi? Suasana hangat begitu terasa di pemotretan Tyas dan Tengku.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Bagaimana Tyas Mirasih dan Tengku Tezi menunjukkan kedekatan mereka? Dalam potret ini, mereka bahkan berpakaian serasi layaknya sepasang kekasih.
-
Bagaimana cara Tyas Mirasih dan Tengku Tezi menunjukkan kemesraan mereka? Selama berada di Pulau Dewata, tak jarang Tyas Mirasih dan Tengku Tezi menunjukkan kemesraan mereka di depan publik. Tak ayal, kemersaan mereka pun sukses bikin baper.
'Orang pintar' yang biasa mencari orang hanyut di sungai biasa disebut Mbah Kalab. Kalab adalah sebutan siluman buaya putih, atau juga disebut Bajol Kroman, yang bisa berubah menyerupai manusia jika sedang mencari mangsa. Terkadang, Bajol Kroman juga menyerang melalui bisikan gaib agar mangsanya berjalan menuju tengah sungai.
Orang yang pandai mencari orang tenggelam dan bisa menaklukkan penguasa gaib penghuni sungai angker yang biasanya dikuasai siluman buaya biasa disebut Mbah Kalab. Kali Wonokromo merupakan terusan dari Kali Jagir adalah muara sungai menuju Selat Madura (Pantai Utara).
Kali Wonokromo juga menjadi terusan dari Sungai Brantas dan Kali Mas, yang memiliki nilai sejarah di Kota Pahlawan, Surabaya. Di massa Kerajaan Majapahit, sungai ini kerap dilalui kapal-kapal saudagar asing menuju Majapahit. Bahkan, mereka kerap mengadakan perjamuan di tengah Kali Mas dan membuang perabotan-perabotan terbuat dari emas ke sungai, hingga dijuluki dengan sebutan Kali Mas.
Di sungai ini pula tertulis sejarah lahirnya Kota Surabaya. Di tempat ini, dari cerita turun-temurun, dikisahkan pertarungan Sura dan Baya untuk merebutkan kekuasaan. Hingga kini, Kali Wonokromo, Kali Mas, Jagir, dan Sungai Brantas masih diyakini dihuni oleh buaya-buaya penguasa sungai. Tak jarang, banyak orang ditemukan tenggelam di sungai tersebut.
Dalam satu pekan ini misalnya, sudah ada dua korban yang meninggal di Kali Wonokromo. Pada Rabu (20/8) lalu, seorang sopir Lyn Joyoboyo-Sidoarjo, ditemukan tenggelam di kali itu. Kemudian Selasa (26/8) malam, Mashudi (60), seorang penarik becak juga tewas tenggelam di lokasi yang sama.
Pencarian kedua orang yang hilang di sungai yang berada di sisi kanan terminal legendaris Kota Surabaya, yaitu Terminal Joyoboyo itu, juga tak lepas dari campur tangan si empunya sungai, yaitu Suwari alias Mbah Malang (53), warga DKA Tegal, Joyoboyo Timur.
Pencarian yang dilakukan Tim SAR terhadap jasad sopir Lyn di Terminal Joyoboyo, Hadi Mulyono (65), warga Jalan Sidosermo Gg Makam, Surabayam baru berhasil setelah Mbah Malang turun tangan.
Kemudian, Mashudi juga baru berhasil ditemukan setelah Mbah Malang turun tangan. Mbah Malang pernah berkawan karib dengan Mbah Kalab, warga Jagir, Wonokromo yang terkenal pandai mencari orang tenggelam. Mbah Kalab kini sudah meninggal, dan tugas mencari orang tenggelam kini dilakukan Mbah Malang.
"Saya niat nolong, tidak minta imbalan. Tadi saya juga dikasih sama petugas (Linmas), tapi saya nggak mau, wong saya niat nolong kok," ucap Mbah Malang dengan Bahasa Jawa kromo inggil, kepada merdeka.com.
Mbah Malang mengaku, menemukan jasad Mashudi setelah menyelam tiga kali di tengah sungai. Dia hanya butuh waktu 30 menit untuk menemukan jasad Mashudi.
"Kalau yang hari Rabu lalu, agak lama. Karena saya nggak minum dulu. Tadi cuma nyelam tiga kali, terus ketemu," katanya.
Baca juga:
Kisah Mbah Malang, ritual minum arak dan kali angker
Penarik becak dan sopir tenggelam, Kali Wonokromo cari tumbal?
Dihantui setelah main jelangkung, buruh bubut minta dipenjara
Batu akik yang paling banyak diincar untuk dijadikan cincin
Cerita Bambang Soesatyo berburu batu akik demi tampil modis