Kampanye 'Stop Narkoba', Waseso tempel stiker di minimarket dan mall
Dengan menempelkan stiker diharapkan efektif untuk mengingatkan remaja jauhi narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menghadiri acara Pekan Indonesia Sehat tanpa Narkoba di salah satu minimarket, Jakarta Pusat. Melalui acara itu, Budi mengingatkan jika penyalahgunaan narkotika bisa berawal dari aktifitas berkumpul atau nongkrong sejumlah anak muda.
Salah satunya, minimarket 7-eleven yang kerap dijadikan tempat berkumpul anak muda dari berbagai usia. Untuk itu, mantan Kabareskrim ini menyentuh sejumlah minimarket salah satunya 7-eleven guna mengkampanyekan gerakan 'Stop Narkoba'.
"Awal mula dari tempat tongkrongan ini 7eleven yang paling sering dikunjungi remaja dari SD-SMA," ujar Komjen Budi saat membuka acara 'Stop Narkoba' di 7eleven, Jakarta Pusat, Minggu (8/11).
Komjen Budi menegaskan, pihaknya sudah berkomitmen untuk memberantas penyalahgunaan narkotika yang sudah menjadi penyakit kronis di dalam negeri.
"Menjadi komitmen kita bersama. Narkoba itu sangat bahaya dan akan menghancurkan negara kita. Kita memerangi baik penggunanya baik para pelakunya," tegasnya.
Komjen Budi mengawali sosialisasi bahaya narkoba dengan menempelkan stiker 'Stop Narkoba' di sejumlah strategis seperti tempat minimarket tongkrongan anak muda.
"Kami mengawali di 7-eleven karena tempat ini sering dikunjungi remaja dan dengan menempelkan stiker diharapkan efektif untuk mengingatkan remaja jauhi narkoba," tuturnya.
Tak hanya minimarket, lanjutnya, melainkan penempelan stiker 'Stop Narkoba' juga akan merambah beberapa lokasi, seperti di toilet umum ,mall, dan tempat hiburan lainnya.
Untuk diketahui, dalam catatan BNN sudah ada 12.044 orang meninggal pertahun atau 33 orang perhari akibat dampak narkotika.
Baca juga:
Cara-cara gila Komjen Budi Waseso binasakan bandar narkoba
Wacana Wapres JK dipanggil Pansus Pelindo II, ini kata Budi Waseso
Budi Waseso: Jika tak diberikan tempat, BNN buat tenda di Monas
Panasnya pansus Pelindo, dari soal JK sampai serang putri Bung Karno
Tak selugas Budi Waseso soal Pelindo, Anang buat pansus meradang
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Kapan program KBNS digagas oleh Presiden Soeharto? Salah satu kebijakan industrialisasi sektor usaha otomotif ala Presiden Soeharto adalah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.