Kapal Logistik Pilkada Bintan Dihantam Gelombang di Perairan Marapas
Anggota KPU Bintan Haris Daulay, di Bintan, Minggu, menjelaskan, KM Sabuk Nusantara 80 tersebut mulai berlayar dari Pelabuhan Kijang menuju Pulau (Kecamatan Tambelan) pada Sabtu (5/12) pukul 13.00 WIB.
Kapal Motor Sabuk Nusantara 80 yang mengangkut logistik untuk Pilkada Kabupaten Bintan dan Provinsi Kepulauan Riau terpaksa kembali ke Pelabuhan Kijang setelah dihantam gelombang tinggi di Perairan Marapas.
Anggota KPU Bintan Haris Daulay, di Bintan, Minggu, menjelaskan, KM Sabuk Nusantara 80 tersebut mulai berlayar dari Pelabuhan Kijang menuju Pulau (Kecamatan Tambelan) pada Sabtu (5/12) pukul 13.00 WIB.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kapan Festival Sekerat dilaksanakan? “Kita ingin Festival Sekerat ini menjadi agenda rutin yang akan dilaksanakan setiap tahun. Tentu saja dari tahun ke tahun akan semakin meriah,” kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.
Setelah tiga jam perjalanan, kapal dihantam gelombang tinggi di Perairan Marapas sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan dan kembali ke Pelabuhan Kijang. Kapal tiba di Pelabuhan Kijang pada pukul 19.00 WIB.
"Kami mendapatkan informasi itu semalam dari pihak Pelni, kemudian mengambil langkah-langkah strategis untuk mengamankan logistik dan mendistribusikan logistik tersebut dengan cara lainnya," ujarnya dilansir Antara, Minggu (6/12).
Haris mengemukakan KPU Bintan telah memindahkan logistik Pilkada Bintan dan Kepri itu ke gudang logistik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
KPU Bintan beserta pemerintah setempat dan pihak kepolisian telah mengambil opsi agar logistik dapat didistribusikan tepat waktu atau paling lambat H-2 pemungutan suara. Alternatif yang diambil yakni menggunakan Pesawat Susi Air untuk mendistribusikan logistik pilkada tersebut.
Rencana itu potensial dilaksanakan lantaran Tambelan sudah memiliki bandara untuk pesawat yang berukuran relatif kecil. KPU Bintan masih melakukan koordinasi dengan pihak maskapai Susi Air, termasuk membahas soal biaya distribusi dengan menggunakan pesawat itu.
Volume logistik yang didistribusikan ke Tambelan juga harus dikurangi jika menggunakan pesawat kecil. Untuk mengurangi beban logistik pilkada, KPU Bintan kemungkinan mengurangi jumlah cairan sabun dan disinfektan.
Ember yang digunakan untuk menampung air bersih juga tidak diangkut. Sementara kotak suara dalam posisi belum dirakit sehingga tidak memakan tempat.
"Sepertinya jalan satu-satunya harus menggunakan pesawat untuk mendistribusikan logistik pilkada tersebut karena waktunya sudah sangat dekat. Kalau menggunakan kapal memakan waktu selama sehari," ujarnya.
Baca juga:
Survei SMRC: 64 Persen Warga Ingin Pilkada 2020 Tetap Digelar 9 Desember 2020
VIDEOGRAFIS: Panduan Mencoblos di TPS Pilkada Saat Pandemi Covid-19
51 Petugas Bawaslu Kabupaten Bandung Terkonfirmasi Positif Covid-19
Ketua KPU Situbondo Positif Covid-19, Gelaran Pilkada Bisa Diambil Alih Provinsi
Pangdam Mayjen Dudung dan Kapolda Irjen Fadil Imran Tengok Kesiapan Pilkada Depok