Kapolda Jabar Target Awal Tahun Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terungkap
Sementara itu, Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto mengatakan, langkah penyidikan dalam beberapa tahapan sudah dilalui. Olah TKP sudah dilakukan sebanyak lima kali. Autopsi korban pun sudah dilakukan dua kali.
Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana menegaskan bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menjadi salah satu fokus untuk segera diungkap. Meski demikian, dia menjelaskan setiap kasus memiliki tingkat kerumitan tersendiri.
Suntana memastikan bahwa penanganan penyidikan kasus yang mengemuka pada Agustus lalu ini masih terus berproses di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
"Untuk kejadian di Subang mohon doanya target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya. Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," kata Suntana di Mapolda Jabar, Rabu (29/12).
Sementara itu, Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto mengatakan, langkah penyidikan dalam beberapa tahapan sudah dilalui. Olah TKP sudah dilakukan sebanyak lima kali. Autopsi korban pun sudah dilakukan dua kali.
Total saksi yang sudah dimintai keterangan sebanyak 69 orang. Dari jumlah itu, 15 orang diantaranya dari pihak keluarga. Kemudian ada tujuh kali permeriksaan ahli. Kemudian analisa IT termasuk analisa terhadap CCTV yang kurang lebih ada 40-50 titik sepanjang 50 km.
“Kemudian terkahir kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut, sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis bareskrim,” ia melanjutkan.
Diketahui, ada dua korban dalam kasus ini. mereka adalah Tuti (55) dan anaknya Amelia Mustika Ratu (23). Jasad mereka ditemukan di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.
(mdk/gil)