Kapolda Sumsel instruksikan tembak mati buronan gembong rampok emas
Kapolda Sumsel instruksikan tembak mati buronan gembong rampok emas. Dia meminta pelaku menyerahkan diri karena penyidik telah mengendus keberadaannya. Jika tetap bersembunyi dan kabur, polisi tak segan-segan menembaknya hingga tewas.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menginstruksikan anak buahnya menembak mati Budi alias Jowi, gembong perampokan toko emas di Muara Enim yang masih buron. Sejauh ini polisi telah meringkus empat pelaku, satu di antaranya tewas dihajar massa.
"Hidup atau mati, dia akan kami tangkap. Akan kami sikat karena caranya beraksi sangat sadis," ungkap Zulkarnain, Senin (29/1).
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Apa saja makanan khas Palembang selain pempek? Namun, selain pempek, ada juga banyak makanan enak lainnya yang patut dicoba. Buat yang penasaran, berikut adalah 4 rekomendasi makanan yang nggak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Palembang.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Dimana lokasi Pasar Pakelan? Di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, ada sebuah pasar yang lokasinya terpencil. Namanya Pasar Pakelan. Lokasinya berada di kawasan perbukitan kapur.
Dia meminta pelaku menyerahkan diri karena penyidik telah mengendus keberadaannya. Jika tetap bersembunyi dan kabur, polisi tak segan-segan menembaknya hingga tewas.
"Sebaiknya menyerahkan diri, jangan sampai kami ambil tindakan tegas," ujarnya.
Menurut dia, komplotan tersebut berjumlah lima orang. Empat orang yang beraksi di lokasi kejadian dan satu orang sebagai penyedia tempat singgah sebelum dan sesudah beraksi.
Empat orang yang beraksi yakni Suwito alias Didin Sugianto (37) bersama adiknya Sudikdo alias Sudigdo, warga Desa Petungasri, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, lalu Indra Levi (36) warga Kabupaten Empat Lawang, serta Budi alias Jowi yang masih buron. Sementara Sumalianto (50) warga Kecamatan Batumarta, Kabupaten OKU, merupakan penyedia tempat singgah.
Keempat pelaku datang menggunakan dua sepeda motor masing-masing dikendarai dua orang dan berpencar ke dua toko. Keempat tersangka yang berbekal senjata api pabrikan jenis FN, langsung menodongkan senjatanya dan mengancam para pemilik toko untuk menyerahkan emas.
Pelaku Suwito dan Jowi mendapatkan emas seberat 1,1 kilogram, sedangkan pelaku Levi dan Sudikdo mendapatkan 2 kg emas. Saat berupaya melarikan diri, warga yang mengetahui kejadian langsung mengerumuni para pelaku namun para pelaku melepaskan tembakan ke udara untuk menakuti warga.
Suwito dan Jowi berhasil melarikan diri sedangkan Levi dan Sudiko sudah menjadi sasaran amuk massa dan gagal kabur. Levi kritis usai dimassa sementara Sudikdo tewas di lokasi kejadian.
"Kami masih mencari 2 kg emas itu, apakah hilang atau dibawa pelaku yang buron," kata dia.
Zulkarnain menambahkan, penyidik masih menelusuri asal kepemilikan senjata api pabrikan tersebut karena misteri belum terungkap apabila masih ada yang buron.
"Keterangan para tersangka yang sudah tertangkap masih berubah-ubah. Seharusnya memang disikat betul biar jujur," tegasnya.
Sementara itu, tersangka Suwito mengaku melebur satu kilogram emas hasil rampokan dan menjualnya di Jakarta seharga Rp 250 juta. Kemudian, dia pulang ke kampung halamannya di Pasuruan untuk menemui istri.
"Kami sudah rencanakan perampokan itu jauh hari. Yang punya ide Jowi, saya tidak tahu dimana dia sekarang," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, perampokan itu terjadi di dua toko emas di Pasar Gelumbang, Muara Enim, Kamis (11/1) pagi. Korban mengalami kerugian beberapa kg emas yang dibawa kabur pelaku.
Saat itu, kawanan pelaku membawa senjata api dan menembak etalase emas serta mengancam korban. Begitu berusaha kabur menggunakan sepeda motor, dua pelaku ditangkap warga.
Satu pelaku bernama Sudikdo, warga Karang Asem, Purwokerto, Jawa Tengah, tewas usai dihajar massa.
Sedangkan rekannya, Refi, kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Polisi menyita dua pucuk senjata api berikut 12 butir amunisi aktif dan sebagian emas yang gagal dibawa lari pelaku.
Baca juga:
Kabur ke Pasuruan, kaki perampok emas di Muara Enim didor polisi
Merampok toko emas di siang hari, 1 tewas, 1 kritis dan 2 melarikan diri
Rampok bersenpi satroni toko di Pasar Gandrungmangu Cilacap, 4 Kg emas raib
Tim Eagle Polda Riau tangkap 5 perampok pedagang emas dan 2 penadah
Polda Riau buru perampok bersenpi gasak 3 kg emas dan Rp 160 juta