Kapolri: Meski sisa tulang, korban AirAsia bisa diidentifikasi
"Beri kami waktu untuk bekerja. Tapi saya pastikan, semua bisa diidentifikasi," kata Sutarman.
Kapolri Jenderal Sutarman, memastikan semua korban Pesawat AirAsia QZ8501 bisa teridentifikasi meski hanya tinggal tulang-belulang karena terlalu lama di dalam air laut. Ada cara untuk mengenali identitas kerangka jenazah, yaitu dengan mengidentifikasi susunan gigi dan DNA tulang.
"Dalam kondisi bagaimanapun, saya pastikan, semua korban yang ditemukan, masih bisa diidentifikasi," kata Sutarman dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Timur, Senin (5/12).
Dia menjelaskan, hal paling mudah dalam proses identifikasi jenazah adalah ketika sidik jari korban masih utuh. Melalui data antemortem dan data KTP elektronik, yang sudah dikantongi tim DVI, sidik jari bisa langsung dicocokkan, bahkan hanya dalam hitungan menit.
"Tapi kalau kondisi sidik jari sudah tidak ada, kami masih butuh waktu lama. Beri kami waktu untuk bekerja. Tapi saya pastikan, semua bisa diidentifikasi."
"Ada dua cara untuk mengenali korban, yaitu dengan mengidentifikasi gigi dan tes DNA dari susunan tulang, yang kemudian kita sesuaikan dengan data antemortem-nya," terang mantan Kapolwiltabes Surabaya itu.
Untuk itu, agar kondisi jenazah korban AirAsia bisa dengan mudah diidentifikasi, pihak kepolisian berharap seluruh penumpang bisa segera ditemukan.
"Saya selalu dikejar waktu. Cepat, cepat dan cepat. Polisi, khususnya tim DVI pasti bekerja semaksimal mungkin dan segera mengidentifikasi korban untuk kemudian diserahkan ke keluarga," katanya.
Selain itu, Sutarman juga menyampaikan, saat ini pihaknya telah mengerahkan 260 dokter ahli dibantu oleh sejumlah negara sahabat untuk mempermudah proses identifikasi terhadap jenazah korban tragedi AirAsia pada 28 Desember 2014 lalu itu.
"Semoga masih ada mukjizat dan kami tidak akan pernah menyerah. Tetap berusaha serta berdoa semoga bisa segera menemukan seluruh korban dalam waktu singkat. Semakin cepat maka semakin baik dan semakin lama tentu semakin sulit dan lama kami bekerja," ujarnya.
Baca juga:
Ada dugaan suap izin terbang maskapai, DPR turun tangan
Besok,Panglima TNI tinjau posko evakuasi AirAsia Pangkalanbun
Cegah virus, tim evakuasi korban AirAsia kenakan baju steril
Teka-teki AirAsia QZ8501 dapat slot terbang hari Minggu
Bos AirAsia tak merasa melanggar rute Surabaya-Singapura
Kemenhub tuding AirAsia ubah slot terbang tanpa izin
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.