Kapolri Sebut Ledakan di Gereja Katedral Makassar Berjenis Bom Panci
Dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (28/3) siang tersebut. Keduanya teridentifikasi laki-laki dan perempuan.
Dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (28/3) siang tersebut. Keduanya teridentifikasi laki-laki dan perempuan.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, aksi yang dilakukan bersangkutan merupakan society boomber, dengan membawa ledakan cukup besar sehingga berpengaruh dengan daya ledaknya.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Masjid Saka Tunggal didirikan? Dilansir dari Kebumenkab.go.id, masjid itu didirikan pada tahun 1722 oleh Bupati Kendurenan, putra Adipati Mangkuprojo, seorang Wrongko Dalem Keraton Kartasuro.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
"Jadi kegiatan mereka terjadi saat ini, kita ketahui, adalah ledakan, adalah society bom, menggunakan jenis bom panci, dan itu terkait dengan pengungkapan," kata Listyo Sigit usai mengunjungi lokasi kejadian. Dikutip dari Antara.
Dia memastikan, pelaku bom bunuh diri merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Sudah kita dapatkan inisial L, (pelaku). Bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu, telah kita amankan," ujarnya.
Dia mengatakan, pelaku diketahui tergabung dalam kelompok JAD, dan pernah melaksanakan kegiatan operasi terorisme di Jolo, Philipina pada 2018 lalu.
"Untuk inisial pelaku sudah kita dapatkan, dan kita tindaklanjuti untuk melaksanakan pemeriksaan terkait dengan DNA yang bersangkutan, agar bisa pertanggungjawabkan secara ilmiah," tegasnya.
Sedangkan untuk terduga pelaku bom bunuh diri tersebut, sebut Kapolri, sebanyak dua orang sudah meninggal dunia, dan 19 orang jemaat serta petugas keamanan atau Satpam terluka. Namun demikian, Sigit belum membuka inisial salah satu pelakunya.
Kapolri mengungkapkan, pelaku tersebut merupakan salah seorang bagian dari kelompok JAD yang beberapa waktu lalu ditangkap di Makassar, Sulsel pada kompleks Villa Mutiara, Sudiang dan Kabupaten Enrekang pada Januari 2021.
"Mereka adalah kelompok beberapa waktu yang lalu (ditangkap), ada kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD yang kita amankan. Mereka bagian dari itu. Inisial dan data-datanya sudah kita pastikan sesuai," beber orang nomor satu Polri ini.
Baca juga:
Pascabom Bunuh Diri di Makassar, Polisi Amankan 4 Orang di Bima NTB
Sekuriti Gereja Terluka karena Adang Bomber, Kapolri Doakan Semoga Lekas Sembuh
2 Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar Meninggal, Laki-Laki dan Perempuan
Kapolri Sebut Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar Inisial L
Antisipasi Teror, Brimob Perketat Keamanan Gereja Katedral Pontianak