Kapten Sepakbola Sumut Dikeroyok Tim PON Papua Barat, Ternyata Ini Penyebabnya
Safrizal mengatakan, kedua tim itu kebetulan tinggal di hotel yang sama di Kota Banda Aceh.
Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA yang juga Ketua Pengurus Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 Wilayah Aceh, mengungkapkan penyebab kapten tim sepakbola Sumut Alif Eka Rizky dikeroyok oleh tim Papua Barat di lobby hotel di Banda Aceh.
Menurutnya, kejadian itu dipicu kesalahpahaman. Namun, dia memastikan peristiwa pengeroyokan itu sudah diselesaikan secara damai.
- Duka di PON XXI Aceh-Sumut, Pelatih Takraw Gorontalo Meninggal
- Kapten Sepakbola Sumut Dikeroyok Tim PON Papua Barat, Korban Ternyata Polisi
- PON 2024 Tinggal Menghitung Hari, KM Kelud Disulap Jadi Hotel Terapung Untuk Atlet
- Kembali Tampil di Kasta Teratas Sepak Bola Indonesia, Ini Sejarah Panjang Semen Padang
“Terjadi kesalahpahaman antar pemain. Namun alhamdulillah sudah didamaikan," katanya kepada wartawan, Jumat (13/9) malam.
Safrizal mengatakan, kedua tim itu kebetulan tinggal di hotel yang sama di Kota Banda Aceh. Safrizal mengimbau agar kejadian tersebut, baik di cabor sepakbola atau pun cabor lainnya, tidak terulang kembali dan para pemain tetap menjaga sportivitas.
"Kita terus mengimbau untuk tetap menampilkan jiwa sportivitas," ujarnya.
"Apalagi di sini negeri syariat yang menjunjung persaudaraan," tambah Safrizal.
Sebelumnya, Kasi Humas Polresta Banda Aceh Ipda Trisna Zunaidi mengaku kasus pengeroyokan Alif Eka Rizky itu kini tengah ditangani polisi. Trisna membenarkan bahwa pihak korban telah melapor ke Polresta Banda Aceh.
"Saya sedang di penginapan atlet. Kasus (pengeroyokan) ini dalam proses hukum," ujarnya.
Menurut Trisna, pengeroyokan terhadap Alif ini terjadi di lobby Hotel Medan, Peunayong, Kota Banda Aceh pada 11 September 2024 malam.
Namun dia tak merinci seperti apa kejadian pengeroyokan yang dialami Alif Eka Risky, yang selain atlet sepakbola juga merupakan anggota kepolisian di Polda Sumut berpangkat Bripda itu.