Karir Moncer AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang Berakhir Tragis
Pada tanggal 27 Maret 2023, AKBP Buddy dipromosi sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur. Ia menggantikan AKBP Agung Wibowo.
Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu, ditemukan tewas di rel Kereta Api, kawasan Jatinegara. AKBP Buddy diduga bunuh diri setelah dengan sengaja menabrakkan tubuhnya saat kereta melintas.
Semasa hidupnya, almarhum AKBP Buddy Alfrits Towoliu telah lama bergelut di bidang reserse. AKBP sangat dikenal di lingkungan Polda Metro Jaya. Pada 2015, ia pernah menjabat Kanit I Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (Ditreskrimum PMJ).
-
Apa yang terjadi pada AKBP Buddy Towoliu? AKBP Buddy Alfirits Towiliu tewas mengenaskan Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur ini tewas di rel kereta api Jatinegara, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/4) Menurut polisi, AKBP Buddy bunuh diri Saat kejadian, AKBP Buddy membiarkan dirinya ditabrak kereta Tegal Bahari Akibat kejadian itu, anggota tubuh AKBP Buddy terpisah
-
Bagaimana AKBP Buddy Towoliu meninggal? Menurut polisi, AKBP Buddy bunuh diri Saat kejadian, AKBP Buddy membiarkan dirinya ditabrak kereta Tegal Bahari Akibat kejadian itu, anggota tubuh AKBP Buddy terpisah
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Mengapa keluarga AKBP Buddy Towoliu tidak percaya dengan klaim polisi? Keluarga tak percaya klaim polisi bahwa AKBP Buddy bunuh diri dan merasa ada yang janggal Paman AKBP Buddy, Cyprus A Tatali, mengaku ponakannya meninggal usai menerima telepon Dugaan Keluarga Cyprus menduga kematian AKBP Buddy terkait pekerjaannya yang bersinggungan dengan mafia narkoba Keluarga curiga Buddy dibuang ke rel kereta untuk menghilangkan jejak aksi pembunuhan
Dia termasuk salah satu personel dari reserse Kriminal Umum yang pernah meraih penghargaan dari Kapolda Metro Jaya pada 2015 kala itu, Tito Karnavian. Sejumlah kasus telah berhasil diungkapnya.
Salah satunya ketika Buddy masih berpangkat Kompol. Saat itu, dirinya bersama dengan AKBP Herry Heryawan, Kompol Teuku Arsya Khadafi, Kompol Jerry Siagian mengungkap kasus pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata Chubby (26) yang ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada 11 April 2015 silam.
Selain itu, dirinya pernah menjadi bagian dari tim yang menangani kerusuhan dalam aksi 411 pada November 2016.
Setelah mengenyam pengalaman di bidang reserse, ia memulai tugas baru propam dengan pangkat AKBP. Sebelum dengan jabatannya saat ini Kasat Narkoba Polres Jaktim, AKBP Buddy pernah menjabat Kasubbid Paminal Propam Polda Metro Jaya.
Satu tahun sebelum mengakhiri hidup, tepatnya awal 2022, AKBP Buddy kembali menerima penghargaan atas kinerjanya sebagai Paminal. Penghargaan diberikan langsung oleh Irjen Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam kala itu.
Baru Sebulan Jabat Kasat Narkoba
Atas prestasinya itu, melalui Telegram Kapolda Metro Jaya tertanggal 27 Maret 2023, AKBP Buddy dipromosi sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur. Ia menggantikan AKBP Agung Wibowo yang berpindah mengisi jabatan Kasubbid Paminal Bidang Propam Polda Metro Jaya yang sebelumnya diisi Buddy.
Dalam kesehariannya, AKBP Buddy juga selalu memperhatikan kesehatannya. Dia gemar melakukan push up demi menjaga kebugaran.
"Setiap hari saya selalu push up. Ya pokoknya di mana saja dan kapan saja, saya suka push up. Di kantor, di rumah atau tempat mana pun saya sering push up," katanya kala itu.
Berdasarkan informasi, serah terima jabatan baru beberapa hari dilakukan. Diduga hal itu karena dirinya tengah sakit. Buddy pun sempat meluapkan isi hatinya pada Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata soal sakit yang dialaminya.
"Jadi beliau ini baru serah terima, begitu ke Polres Jakarta Timur menghadap ke Kapolres langsung minta izin karena sakit," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, di Jakarta, Sabtu (29/4).
Sakit Empedu
Sakit yang diderita Buddy yakni pada empedunya. Sehingga membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa saat sakitnya kambuh.
"Jadi ada percakapannya dengan Pak Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sedang sakit. Maka dua minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi di RS Pondok Indah," sambungnya.
Belum lagi menjalankan tugas dan mengungkap kasus besar dengan jabatan barunya, eks Direktur Lalu Lintas Polda Riau itu malah ditemukan meninggal dunia dengan mengenaskan. Buddy diduga meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api yang tengah melintas.
Korban diduga tewas tertabrak kereta api jarak jauh di perlintasan wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Korban diduga tertabrak kereta api (KA) 320 Tegal Bahari pada Sabtu (9/4) sekira pukul sekira pukul 09.32 WIB.
"Patut diduga bunuh," katanya.
Penyebab Kematian Diselidiki
Belum diketahui pasti kronologi kejadian. Peristiwa ini sedang diselidiki Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya.
"Sementara ini dalam proses penyelidikan. Untuk motif masih didalami."
Kini jenazah AKBP Buddy sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi. Polisi juga segera meminta keterangan pihak keluarga.
(mdk/lia)