Kartini modern, TNI dan Polwan berani ringkus penjahat
Letkol Kesjas TNI AU, Yuni Sukmawati melumpuhkan dua orang preman suruhan anak buahnya di TNI AU.
Perempuan kini tak lagi terkungkung. Mereka berhak mendapatkan pendidikan layaknya kaum adam. Bahkan tak sedikit kaum perempuan kini berprofesi di kepolisian dan TNI.
Kemajuan ini tidak terlepas dari buah pemikiran Raden Adjeng Kartini. Saat itu Kartini merasa perempuan selalu menjadi nomor dua. Tak ada kebebasan untuk menuntut ilmu layaknya pria.
Berkat itu oleh Presiden Soekarno Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
Kini bisa dilihat bagaimana perempuan tangguh bermunculan. Bahkan dua kaum hawa ini layak disebut pemberani karena berhasil membuat penjahat bertekuk lutut.
Adalah Brigadir Marlina (31) sempat berhadapan dengan jambret di Jalan Bambu Kuning, Bekasi Timur beberapa waktu lalu. Marlina mengejar pelaku dengan berlari sambil berteriak jambret.
"Mungkin karena refleks pakai kaki kanan nendang, dia kekeh enggak mau kasih tas saya. Akhirnya saya pukul saja mukanya," tandasnya.
Tak hanya Polwan, cerita wanita pemberani ini juga datang dari anggota TNI wanita, Dia adalah Letkol Kesjas TNI AU, Yuni Sukmawati. Mantan orang nomor satu di lingkungan Wanita Angkatan Udara (Wara) itu pernah menjabat sebagai Komandan Sepadik Kadik Skuadron Pendidikan 105 Wara Lanud Adi Sutjipto 2009-2010. Dia mengungkapkan pengalamannya kepada merdeka.com saat melumpuhkan dua orang preman suruhan anak buahnya di TNI AU.
Anak buahnya itu juga didikannya di dojo Jiu Jitsu Kai di lingkungan TNI AU. Yuni menguasai ilmu beladiri itu hingga meraih sabuk Dan V. Dia menekuni bela diri itu sejak masih berseragam putih abu-abu di Surabaya.
Topik pilihan: TNI | polwan cantik | Polwan Berjilbab
"Waktu di Surabaya dulu, anak buah saya tiba-tiba nyuruh orang lain, preman. Dua orang mau mencelakai saya. Saya dikeroyok dua orang kanan dan kiri saya, menghentikan saya," kata Yuni.
Yuni hanya merasa yakin dengan ilmu beladiri Jiu Jitsu Kai dia tekuni sejak 1986 itu. Hanya dengan dua jurus, dia dengan mudah melumpuhkan kedua preman. Kedua lelaki itu langsung lari ketakutan.
"Saat itu saya menjadi pelatih Jiu Jitsu Kai di Lanud Sidoarjo, Surabaya sekitar tahun 2002. Saya telusuri usai anak buah saya itu mencoba-coba ilmu saya. Saya tahu karena selama keseharian berlatih dengan saya, dia terlihat tidak menyukai dengan sistem bela diri dan metode melatih saya di Lanud Sidoarjo, Surabaya dulu," ujar Yuni.
Yuni juga kerap didapuk menjadi juri dan wasit di gelaran pertandingan bela diri dalam ajang Kejurnas dan Sea Games. Meski begitu, anak buahnya tidak langsung meminta maaf karena sang preman sudah mengakui dia disuruh mengerjai Yuni. Seiring berjalannya waktu, anak buahnya pun akhirnya meminta maaf kepada Yuni.
"Baru pindah ke Yogya, tahun 2006 dia menghadap ke saya. Minta maaf. Saya tidak mempersoalkan tapi saya berpesan, kepada siapapun jangan seperti itu ke orang lain," ujar ibu dari Felicia Nafirstya Deyzitta itu.
-
Apa yang dirayakan di Hari Kartini? Puisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
-
Kapan Hari Kartini dirayakan? Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini yang sarat perjuangan.
-
Kapan kita memperingati hari Kartini? Setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini, hari yang menghormati perjuangan dan dedikasi Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan dan pendidikan bagi wanita Indonesia.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Kartini? Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Tak hanya memperingati harinya, namun banyak pula jejak tokoh perempuan itu yang masih dapat dijumpai hingga kini.
-
Apa makna dari ucapan selamat hari Kartini? Ucapan Selamat Hari Kartini untuk Wanita Indonesia, Penuh Makna Inspiratif
-
Kapan hari peringatan RA Kartini di Indonesia? Setiap tanggal 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai penghormatan terhadap perjuangan Kartini.
Baca juga:
Cerita relawan cantik asal Serang kerap terjun ke lokasi bencana
Perangi senjata kimia, Kartini Indonesia ini terima nobel perdamaian
Debora Braviana, calon dokter yang rela jadi relawan kanker anak
Kisah Tiur, gadis berhati mulia bangun sekolah gratis buat anak-anak
Kisah Puspita rela susah-susah ke Sulteng demi ajarkan bahasa Rusia
Cerita Diah penuh semangat tembus pedalaman Kalteng untuk mengajar