Kasad Jenderal Andika Dukung Penelitian Sel Dendritik untuk Covid-19
Badan POM berperan menyediakan pedoman yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian berbasis pelayanan sel dendritik itu.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mendukung penelitian berbasis pelayanan sel dendritik sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh dalam menghadapi COVID-19.
"Saya berfikir bahwa penelitian ini adalah sesuatu yang sifatnya saintifik. Bagi saya sesuatu yang sangat mungkin di dukung," kata Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam siaran TNI AD diterima di Jakarta, Kamis (27/5).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Andika Perkasa menghadapi Pilkada Jateng? Andika mengatakan siapapun calon diusung tiap partai akan melahirkan banyak program yang nantinya menjadi bahan pertimbangan masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Penelitian berbasis pelayanan tersebut memanfaatkan fasilitas Cell Cure Center yang dimiliki oleh RSPAD Gatot Soebroto, oleh karena fasilitas akan mempermudah pelaksanaan penelitian.
"Cell Cure Center merupakan fasilitas yang digunakan untuk memberikan pelayanan kepada individu yang sifatnya seperti immunotheraphy, dapat pula digunakan kepada penderita kanker, diabetes melitus, lupus hingga yang memiliki permasalahan pada otak maupun otot," papar Jenderal TNI Andika Perkasa.
Kasad menjelaskan penelitian tersebut sebelumnya disebut sebagai Vaksin Nusantara, yang kemudian berubah menjadi penelitian berbasis pelayanan dengan sel dendritik untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam menghadapi COVID-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Badan POM Penny K Lukito telah melakukan pembahasan dan penandatanganan nota kesepahaman soal penelitian itu.
"Penelitian di RSPAD Gatot Soebroto merupakan upaya akhir, mudah-mudah akan segera mendapatkan solusi, terima kasih TNI Angkatan Darat berkenan untuk memberikan bantuan dan dukungan pada penelitian ini," kata Muhadjir.
Penelitian dilakukan oleh RSPAD Gatot Soebroto itu ditujukan hanya untuk perorangan, hal tersebut berdasarkan hasil kesepahaman antara Kementerian Kesehatan RI, TNI Angkatan Darat, Badan POM dan Kemenko PMK.
Kemudian, Badan POM berperan menyediakan pedoman yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian berbasis pelayanan sel dendritik itu.
"Ini adalah proses penelitian yang tidak akan masuk ke jalur registrasi ke Badan POM, maka dari itu tidak akan diproduksi secara massal dan digunakan dalam suatu vaksinasi yang bersifat massal menurut anjuran pemerintah,” ujar Kepala BPOM Penny.
RSPAD Gatot Soebroto dapat memulai penelitian berbasis pelayanan dengan menggunakan sel dendritik dengan adanya nota kesepahaman tersebut.
(mdk/ded)