Kasal Kukuhkan KRI Semarang-594 Karya Anak Bangsa, Ini Kehebatannya
KRI Semarang-594 ini merupakan salah satu dari tiga kapal LPD yang dipesan TNI Angkatan Laut, dari dua unit kapal sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji akan mengukuhkan nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Semarang-594 yang di Komandani Letkol Laut (P) Pantun Ujung. Pantun Untung adalah pengawak pertama yang menahkodai kapal ini di Dermaga Nusantara Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, pada Rabu malam kemarin.
Kapal buatan anak bangsa berjenis Landing Platform Dock (LPD) ini sudah diserahterimakan PT PAL Indonesia (Persero) kepada TNI AL untuk memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) jajaran Koarmada I di bawah Satuan Kapal Amfibi (Satfib).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa yang memimpin pertemuan TNI dan pejuang Aljazair? Delegasi TNI bertemu Kolonel Houari Boumedienne, panglima perang perlawanan Aljazair.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
KRI Semarang-594 ini merupakan salah satu dari tiga kapal LPD yang dipesan TNI Angkatan Laut, dari dua unit kapal sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593.
Kapal tersebut memiliki fungsi untuk membantu distribusi militer baik logistik, peralatan dan perlengkapan militer, serta difungsikan sebagai Kapal Rumah Sakit untuk bantuan bencana alam.
Dalam sambutannya, Kasal Laksamana TNI Siwi menjelaskan nama Semarang yang disematkan pada kapal tersebut dikarenakan salah satu Kota Pelabuhan internasional di Indonesia. Semarang, katanya, memiliki pelabuhan penting di pesisir utara Pulau Jawa sebagai pelabuhan penghubung utama perekonomian di Pulau Jawa dengan pulau-pulau lain di Indonesia.
"Dengan dipilihnya nama Semarang untuk KRI ini, diharapkan nantinya kapal ini juga mampu untuk berperan sebagai penghubung serta menjadi sarana proyeksi kekuatan TNI dan TNI Angkatan Laut ke seluruh wilayah nusantara, serta kawasan Asia dan bahkan internasional," ujar Siwi.
Siwi menambahkan, kapal yang juga berfungsi sebagai Kapal Rumah Sakit ini sangat dibutuhkan Indonesia. Selain itu, harapannya, KRI Semarang mendorong terwujudnya postur TNI Angkatan Laut yang profesional dan modern.
"Sudah sangat tepat TNI Angkatan Laut memiliki Kapal Rumah Sakit (BRS) dalam memenuhi kebutuhan penugasan. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mengimplementasikan program poros maritim dunia yang diaktualisasikan dalam tol laut dan dengan difungsikannya KRI Semarang-594 sebagai Kapal Rumah Sakit (BRS), akan memperkuat Kapal Rumah Sakit KRI dr. Soeharso-990 yang sudah lebih dulu mendarmabaktikan dirinya untuk kepentingan kemanusiaan serta membantu program-program pemerintah," ucapnya.
Kapal ini juga dapat memperkuat kemampuan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, agar menjadi kekuatan regional yang berkomitmen global, serta sesuai dengan kebijakan visi pemerintah yaitu Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Momentum ini harus kita sambut dengan penuh rasa bangga dan syukur, karena KRI ini mampu melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pengawal laut yurisdiksi Indonesia, yang mengemban peran militer, polisionil maupun diplomasi," jelas dia.
KRI Semarang-594 memiliki spesifikasi panjang 124,00 meter, lebar 21,80 meter, dengan berat 7200 ton, memiliki kecepatan maksimal 16 knots dengan kecepatan jelajah 14 knots dan mampu berlayar secara endurance selama 30 hari.
Selain itu KRI Semarang-594 dilengkapi dengan dua kapal Landing Craft Utilities (LCU) yang mampu mengangkut 8 unit ranpur jenis Anoa, 28 truck, 3 unit helikopter serta diperkuat 121 anak buah kapal dan mampu mengangkut 650 prajurit.
Tampak hadir dalam kesempatan tersebut para pejabat utama Mabesal, Pangkotama TNl AL, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bersama Forkompinda Prov Jateng, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Forkompinda Kota, Dirut PT PAL dan Rektor Undip.
(mdk/lia)