Kasus Covid-19 di Kudus Melonjak, Dinkes Jateng Kirim Puluhan Perawat dan Dokter
Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyatakan melonjaknya kasus Covid-19 di Kudus karena terjadi transmisi lokal yang terjadi usai larangan mudik berakhir. Masyarakat juga kurang menerapkan protokol kesehatan.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyatakan melonjaknya kasus Covid-19 di Kudus karena terjadi transmisi lokal yang terjadi usai larangan mudik berakhir. Masyarakat juga kurang menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi penyebab utama penularan dari perantau atau pemudik, tingginya mobilitas warga Kudus serta warga di sekitarnya diduga berkontribusi terhadap kenaikan kasus. Kebanyakan warga yang terpapar covid tergolong usia produktif dan sedang menjalani perawatan isolasi di rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, Kamis (3/6).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Dia menyebut kasus Covid-19 di Kudus melonjak mulai 18 Mei setelah peniadaan mudik. Selain itu tingkat penularan Covid-19 sangat tinggi karena masyarakat kurang menerapkan protokol kesehatan.
"Peningkatan kasus dan berakhirnya peniadaan mudik, ada korelasi. Klaster keluarganya memang banyak. Kita mencermati adanya protokol kesehatan yang tidak dilakukan saat warga berada di luar rumah," ungkapnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Jawa Tengah telah mengirim puluhan perawat dan dokter ke Kudus. Mereka diharapkan dapat membantu perawatan pasien covid-19 di rumah sakit.
"Karena nakesnya banyak yang sakit, jadi kita bantu kirimkan 48 perawat dan 4 dokter ke Kudus, sedangkan dari IDI Jateng mengirim 20 dokter umum," terangnya.
Sementara itu, untuk kapasitas tempat tidur di ruang ICU seluruh Jateng sudah terisi 100 pasien Covid-19. Sedangkan tempat isolasinya keseluruhan 1.700 orang. "Tapi keterisian 48 persen di Jawa Tengah situasinya masih aman," pungkas Yulianto.
Baca juga:
Kasatgas Temukan Penanganan Pasien Covid-19 di RSUD Lukmonohadi Tak Standar WHO
Satu RT di Cilincing Micro Lockdown Setelah 1 Warga Meninggal dan 21 Positif Covid-19
33 Guru di Pekalongan Terpapar Covid-19, Suntik Vaksin Tahap dua Tunggu Negatif
TPU Khusus Covid-19 di Rorotan Diutamakan untuk Warga Ber-KTP DKI
933 Pemudik Kembali ke Jakarta Terindikasi Covid-19
Antisipasi Long Covid-19 pada Lansia, Kemenkes akan Rehabilitasi Fungsi Organ