Kasus Dugaan Perkosaan Bidan Desa di Ogan Ilir Sulit Dibuktikan
Lebih sepekan kasus laporan dugaan perkosaan yang dialami bidan desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berinisial YL, belum juga terungkap. Polisi hingga saat ini masih kesulitan dalam membuktikannya.
Lebih sepekan kasus laporan dugaan perkosaan yang dialami bidan desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berinisial YL, belum juga terungkap. Polisi hingga saat ini masih kesulitan dalam membuktikannya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, kesulitan itu karena tidak menemukan bukti apapun dari hasil pengecekan laboratorium forensik, seperti sperma dan jejak kaki serta tangan para pelaku.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Apa yang dimaksud dengan kegagalan yang sesungguhnya? “Shippai wa futsuu nandayo, shikashinaa shinjitsu no shippai to iu no wa bokura ga ganbaru no wo yameru shunkan dayo.” Kegagalan itu sudah biasa, namun kegagalan yang sesungguhnya ialah saat kita berhenti untuk berusaha.
-
Kapan kejadian perampokan tersebut? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
"Jadi tidak ada satu pun bukti ilmiah yang mengarah ke sana (perkosaan), hasil labfor ini tidak terbantahkan," ungkap Zulkarnain, Sabtu (2/3).
Menurut dia, pengecekan labfor sangat penting untuk mengungkap sebuah kasus. "Katanya pelaku masuk dari jendela, tapi tidak ada telapak tangan dan kaki. Apalagi pelakunya lima orang, ini tidak ada bulu kemaluan yang jatuh," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tidak menyebut korban membuat laporan palsu. Pihaknya tetap menyelidiki kasus ini meski tidak didukung dengan bukti kuat.
"Kami hormati laporan korban, kami tidak mengatakan itu laporan palsu. Kecuali ada pengakuan dari korban," pungkasnya.
Diketahui, bidan YL melapor ke polisi setelah menjadi korban perampokan dan pemerkosaan oleh lima orang tak dikenal di salah satu Puskesdes di Jalan Palembang-Indralaya, KM 13, Ogan Ilir, Selasa (19/2) dini hari.
Para pelaku diduga masuk dari jendela samping dengan cara mencongkel kunci jendela kantor. Pelaku membekap dan memperkosa korban yang tengah tidur. Korban yang terbangun berusaha melawan, sehingga membuat pelaku marah dan memukuli wajah korban hingga muka serta bagian mata bengkak.
Situasi yang tengah hujan deras membuat perbuatan pelaku tidak diketahui tetangga sekitar. Usai memerkosa, para pelaku membawa kabur beberapa barang berharga milik korban.
Baca juga:
Mabes Polri Awasi Penyelidikan Salah Tangkap Pelaku Pemerkosaan di Sumsel
Kapolda Sumsel Janji Pidanakan Polisi Salah Tangkap Pemerkosa Bidan Desa
Kontras Nilai Kasus Salah Tangkap di Sumsel Bukti Polisi Tak Proporsional
Kasus salah tangkap, Kapolda Aceh didesak hukum anggota hajar 3 pengojek
Dipenjara 31 tahun tanpa terbukti berbuat salah, pria ini diberi ganti rugi Rp 13,7 M