Kasus-kasus salah tulis yang bikin tertawa dan memalukan
Kesalahan tulis yang dibuat Setneg bukan kejadian pertama yang menjadi perhatian di media sosial.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melantik Letnan Jenderal (Letjen) TNI Purn. Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI yang baru. Undangan acara pun sudah disebar kepada para tamu.
Namun surat undangan berkop surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia itu menjadi bahan cibiran ketika kepanjangan BIN yang seharusnya Badan Intelijen Negara ditulis Badan Intelijen Nasional. Tidak lama kemudian, pihak Istana akhirnya angkat bicara soal beredarnya surat undangan salah tulis kepanjangan BIN itu.
Dalam siaran persnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Djarot Sri Sulistyo, menyebut, Kementerian Sekretariat Negara mengakui telah berbuat kekeliruan menulis kepanjangan BIN di surat undangan.
Setelah menarik undangan tersebut, pihak Kementerian Sekretariat Negara lantas mengirimkan undangan dengan kepanjangan BIN yang sebenarnya. Atas kesalahan tersebut, Kementerian Sekretariat Negara memohon maaf kepada publik.
Kesalahan tulis yang dibuat Setneg bukan kejadian pertama yang menjadi perhatian di media sosial. Sebelumnya, presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono pernah malakukan hal yang sama.
Berikut kasus-kasus salah tulis yang bikin tertawa dan memalukan.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
SBY salah tulis singkatan BNPB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) salah ketik saat menulis ucapan duka cita dan penanganan gempa Lombok di akun twitternya. SBY menulis BPNB yang harusnya lembaga menangani bencana adalah BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
SBY pun langsung meralat ketikan dia yang sempat salah tersebut.
"Terima kasih atas koreksi tweeps. Lembaga yang saya maksud utk tangani bencana adalah @BNPB_Indonesia. *SBY*," tulis SBY di twitternya, Senin (24/6).
Safety riding ditulis safety reading
Guna menekan angka kecelakaan di jalan raya, polisi menggalakkan program berkendara secara aman atau safety riding. Program tersebut memberikan pengendara materi bagaimana mengemudi secara benar yang berorientasi pada keselamatan di berlalu lintas.
Program safety riding pun dikampanyekan dengan menggunakan berbagai media, mulai dari media massa, media sosial, hingga seragam polisi. Namun, program yang bertujuan baik ini kemudian menjadi bahan olok-olokan saat terjadi kesalahan ketika 'safety riding' ditulis 'saffety reading'.
Foto kesalahan tulis itu kemudian diunggah ke Twitter oleh akun @danrem. Dalam foto tersebut terlihat anggota polisi yang mengendarai sepeda motor mengenakan rompi hijau bertuliskan 'saffety reading'.
Setneg salah tulis kepanjangan BIN
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) hari ini dijadwalkan melantik Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Panglima TNI yang baru. Pelantikan bakal dilakukan siang ini di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Undangan acara pun sudah disebar kepada para tamu undangan. Namun, publik ramai mendapati sebaran surat undangan pelantikan yang salah menyebut kepanjangan dari BIN.
Berdasarkan pesan berantai undangan pelantikan yang didapat merdeka.com, Rabu (8/7), dalam undangan yang berkop surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia itu dituliskan agenda acara adalah pelantikan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh Presiden Republik Indonesia.
Persoalannya ada di kepanjangan BIN yang sebenarnya Badan Intelijen Negara tapi ditulis Badan Intelijen Nasional. Tidak lama kemudian, pihak Istana akhirnya angkat bicara soal beredarnya surat undangan salah tulis kepanjangan BIN itu.