Kasus Novel tak kunjung terungkap, Samad khawatir kejadian serupa akan terulang
Samad menambahkan kerjasama antar pihak kepolisian dengan TGPF bisa membuat pengungkapan kasus penyerangan Novel Baswedan bisa maksimal. Sehingga, sambung Samad, pelaku penyerangan bisa segera tertangkap.
Pihak kepolisian masih belum berhasil mengungkap kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Padahal penyelidikan terhadap kasus tersebut sudah memakan waktu lebih dari satu tahun, dan belum membuahkan hasil.
Ketua KPK periode 2011 hingga 2015, Abraham Samad mengaku khawatir kasus serupa akan kembali terjadi. Kekhawatiran Samad ini disampaikannya saat roadshow Seminar Motivasi Spirit of Indonesia di UIN Sunan Kalijaga, Minggu (15/4).
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Adam Malik Batubara meninggal? Setelah mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia, Adam Malik mengembuskan napas terakhirnya di Bandung pada 5 September 1984 karena sakit kanker hati.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Bagaimana cara ilmuwan menulis di atas air? Solusi yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah ini benar-benar baru. "Kami langsung meletakkan tinta ke dalam air dan menggunakan mikrobeads yang terbuat dari bahan pertukaran ion dengan diameter 20 hingga 50 mikron sebagai alat tulis," Karena mikrobead ini begitu kecil, sehingga tidak ada pusaran yang dihasilkan. Mikrobead ini juga berfungsi sebagai kation sisa dalam air dengan proton, yang mengubah pH lokal air. Yang perlu dilakukan adalah menggulirkan mikrobead di dalam air, dengan begitu partikel tinta akan terkumpul di jalur yang ditandai pada ujung mirobead.
"Saya khawatir kasus Novel akan terulang menimpa pegawai-pegawai KPK. Dan tidak menutup kemungkinan Komisioner KPK juga bisa kena (teror)," ujar Samad.
Dia menyampaikan sudah satu tahun kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi dan tak kunjung ada titik terangnya. Untuk mendorong agar kasus Novel Baswedan bisa segera terungkap, Samad bersama elemen masyarakat sipil pegiat anti korupsi mendorong pemerintah untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
"Saya tetap konsisten terhadap usulan saya sejak dari awal. Bahwa kasus Novel harus diselesaikan dengan Tim Gabungan Pencari Fakta. Karena apa? Ini sudah satu tahun," ungkap Samad.
Samad menilai pembentukan TGPF bisa membantu pihak kepolisian untuk biaa mengungkap siapa dibalik penyerangan terhadap Novel Baswedan. Samad menganggap jika pemerintah tak segera membentuk TGPF dikhawatirkan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK tak akan terungkap dan mengendap tak terselesaikan.
"Oleh karena itu, pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta itu adalah sebuah solusi yang paling tepat dan paling elegan. Karena kenapa? Tim Gabungan Pencari Fakta nanti kelak akan membantu pihak kepolisian," urai Samad.
Samad menambahkan kerjasama antar pihak kepolisian dengan TGPF bisa membuat pengungkapan kasus penyerangan Novel Baswedan bisa maksimal. Sehingga, sambung Samad, pelaku penyerangan bisa segera tertangkap.
Sebagaimana diketahui penyidik KPK, Novel Baswedan mendapatkan serangan dari orang tak dikenal saat menjalankan ibadah shalat Subuh di masjid yang berada tak jauh dari rumahnya pada 11 April 2017 yang lalu. Akibatnya Novel Baswedan mengalami gangguan penglihatan karena siraman air keras oleh orang tak dikenal. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum berhasil mengungkap siapa pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Baca juga:
Kasus Novel, Wakapolri sebut KPK & Ombudsman gabung, Komnas HAM ikut pantau
Wakapolri sebut kini kasus Novel Baswedan tak cuma ditangani Polisi
Kasus penyiraman Novel masih suram, Busyro Muqoddas sebut memalukan negara
Polri soal sosok jenderal di kasus Novel: Kita bukan dukun
Bamsoet minta seluruh pihak dorong penyelesaian kasus penyiraman Novel
Polisi tak tahu Novel sudah serahkan nama jenderal terlibat penyiraman